Jakarta, BeritaMu.co.id – Sudah lebih dari 1 bulan startup unicorn yang bergerak di sektor e-commerce yakni PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) melantai di bursa saham domestik.
Dalam waktu yang masih seumur jagung, euforia di saham ini masih sangat kental terasa terutama jika dilihat dari sisi jumlah pemegang sahamnya.
BUKA resmi listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) tepatnya pada 6 Agustus 2021. Apabila mengacu pada prospektus perusahaan, jumlah pemegang saham alias investor BUKA sebelum IPO hanya 258 pihak.
Pemegang saham BUKA sebelum berasal dari berbagai latar belakang mulai dari founder, venture capital, perusahaan teknologi raksasa global, angel investor, reksa dana hingga karyawan serta ex-karyawan perseroan. Sementara pemegang saham terbesar yakni Grup Emtek lewat PT Kreatif Media Karya (KMK).
Namun berdasarkan data KSEI, per 31 Agustus 2021 jumlah pemegang sahamnya bertambah menjadi 132.082. Artinya ada pertambahan yang sangat pesat dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. Saham BUKA juga ditransaksikan dengan sangat likuid.
Meskipun volume saham yang diperdagangkan cenderung menurun sejak 26 Agustus 2021, volume saham BUKA yang berpindah tangan setiap harinya di atas 100 juta saham.
Bahkan sehari setelah listing saham BUKA yang diperjualbelikan mencapai lebih dari 3,57 miliar saham atau lebih dari 3% total saham outstanding (beredar).
Jika dilihat dari sisi jumlah investor dalam jajaran 20 saham dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di dalam negeri, BUKA menduduki peringkat ke-7.
Jumlah pemegang saham BUKA yang hanya memiliki kapitalisasi pasar Rp 88 triliun ini bahkan melebihi pemegang saham big cap dan blue chip lainnya seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
Berikut jumlah pemegang saham 20 emiten dengan kapitalisasi terbesar di Indonesia hingga akhir Agustus 2021 :
Emiten
Market Cap (Rp T)
Jumlah Pemegang Saham
BBCA
803,75
145.197
BBRI
570,65
360.225
TLKM
329,88
188.977
BMRI
289,11
96.285
ASII
219,62
120.825
ARTO
205,42
21.408
TPIA
155,72
3.203
UNVR
155,65
143.454
EMTK
119,84
36.202
HMSP
116,90
92.379
CPIN
109.46
10.941
DCII
106,08
1.102
BBNI
101,53
141,840
ICBP
99,13
88.134
BRPT
93,65
16.588
BUKA
87,09
132,082
BRIS
85,96
135,787
UNTR
79,17
27.973
KLBF
68,90
55.389
TOWR
67,98
21.009
Kenaikan jumlah investor ini seolah menunjukkan fenomena bahwa saham BUKA memang diminati oleh para investor terutama investor ritel.
Tentu masih ingat semua bahwa pada hari pertama melantai di bursa saham, antrean untuk membeli saham BUKA mencapai lebih dari 20 juta lot (2 miliar saham) hanya dalam hitungan kurang dari 30 menit.
Saat itu saham BUKA ditutup di level auto reject atas (ARA). Sehari setelahnya saham BUKA sempat ARA tetapi ditutup melemah, hanya saja masih di atas level Rp 1.000/unit.
Di hari kedua itulah volume transaksi saham BUKA mencapai rekor tertingginya dan banyak investor ritel yang membeli BUKA di level tertingginya yakni Rp 1.325/unit.
Setelah itu harga saham BUKA cenderung downtrend hingga sempat ditutup di bawah harga penawaran perdananya di Rp 830/unit pada 18 Agustus 2021. Pasca penurunan harga saham tersebut volume transaksi mulai menurun dan harga saham BUKA bergerak sideways.
Hingga perdagangan Selasa (14/9/2021) saham BUKA ditutup menguat 1,2% ke Rp 855/unit dengan nilai turnover mencapai Rp 124 miliar dan ditransaksikan sebanyak lebih dari 15 ribu kali.
Meskipun demikian, banyaknya jumlah pemegang saham BUKA tidak hanya mencerminkan minat investor yang tinggi, tetapi juga adanya kemungkinan bahwa banyak investor terutama individu ritel yang ‘nyangkut’ di saham BUKA saat membeli di harga tinggi hari-hari awal pasca-listing. Apalagi pada 8 Agustus lalu harganya sempat menembus Rp 1.110/saham.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(…)
Demikian berita mengenai Wow! Jumlah Investor Bukalapak Salip ASII, Banyak Nyangkuter?, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210915084433-17-276356/wow-jumlah-investor-bukalapak-salip-asii-banyak-nyangkuter