Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, Harga Surat Utang Negara (SUN) mengalami pelemahan pada sesi perdagangan kemarin.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) naik sebesar 4 basis point ke level 6,49%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) tidak bergerak di level 6,58%.
Adapun data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) bertahan di level 6,59%.
“Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range kami untuk minggu ini, yaitu di kisaran 6,51-6,71%,” sebut analis BNI Sekuritas dalam riset Jumat (13/9).
Sedangkan volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp18,9 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp26,3 triliun.
PBS032 dan FR0100 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp3,5 triliun dan Rp2,1 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,1 triliun.
Selain itu, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah 0,24%, bergerak dari level Rp15.402/US$ di hari Rabu menjadi Rp15.439/US$.
Sementara dari eksternal, European Central Bank (ECB) memangkas suku bunga deposit facility mereka sebesar 25bp menjadi 3,5%.
ECB menilai dengan outlook inflasi saat ini, dinamika faktor yang mendasari inflasi, dan kemampuan transmisi kebijakan moneter, sudah layak untuk memoderasi tingkat restriksi kebijakan moneter.
Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung mixed untuk pasar obligasi.
Yield curve US Treasury (UST) 5-tahun meningkat sebesar 2bp menjadi 3,47%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat sebesar 2bp menjadi 3,68%.
Di sisi lain, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia turun sebesar 2bp menjadi 71bp.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, kami melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0081, FR0086, FR0064, FR0085, FR0054, FR0091, FR0058, FR0096,” sebut analis BNI Sekuritas.
https://pasardana.id/news/2024/9/13/analis-market-1392024-ada-potensi-peningkatan-volatilitas-harga-dan-yield-sbn-berdenominasi-rupiah/