Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan pekan lalu (07/2), IHSG ditutup melemah 12,26 poin (-0,17%) ke level 7.235,15.
IHSG melemah pasca rilis data Cadangan Devisa Indonesia (Jan-24) sebesar US$145,1 miliar, turun dibandingkan posisi cadev US$146,4 miliar (Des-23).
Sebelumnya, PDB Indonesia 2023 juga tumbuh lebih rendah dibandingkan 2022 (5,05% vs 5,31%).
Dari eksternal, The Reserve Bank of Australia (RBA) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di level 4,35%.
Selain itu, Cadangan Devisa Jepang (Jan-24) tercatat US$1.291,8 miliar, turun dari posisi cadev US$1.294,6 miliar (Des-23).
Sebagai catatan, sepekan terakhir IHSG melemah -0,05% dengan net foreign buy sebesar Rp1,71 triliun.
Sementara itu, Wall Street akhir pekan lalu di tutup variatif, tercermin dari DJIA (-0,14%), S&P 500 (+0,57%), dan Nasdaq (+1,25%).
Saham AS berakhir beragam pada hari Jumat karena investor menilai revisi CPI AS dan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed kedepannya.
Revisi benchmark yang biasa dilakukan dari BLS menunjukkan CPI meningkat 0,2% MoM di bulan Desember.
Angka-angka tersebut mengkonfirmasi proses disinflasi tahun lalu, dan tidak menunjukkan adanya kejutan besar dalam data tersebut.
Di sisi korporasi, saham-saham megacap termasuk NVIDIA (+3,5%), Amazon (+2,6%), Alphabet (+2,1%), dan Microsoft (+1,5%).
Sebaliknya, PepsiCo (-3,4%), Pinterest (-9,4%) dan Expedia (-17,7%) kompak turun setelah membukukan hasil kuartalan yang mengecewakan.
Sebagai catatan, sepekan terakhir DJIA (+0,04%), S&P 500 (+1,37%), dan Nasdaq (+2,31%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat didorong berlanjutnya aksi beli investor asing di pasar saham domestik,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Senin (12/2).
https://pasardana.id/news/2024/2/12/analis-market-1222024-ihsg-diperkirakan-cenderung-menguat/
