
Beritamu.co.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (04/3), IHSG ditutup melemah -2,14% ke level 6.380,40.
Investor asing mencatatkan net buy sebesar 594 miliar (all market) dan net buy sebesar 309 miliar (RG market).
5 saham dengan net buy tertinggi asing adalah BBRI (176,0 miliar), BBCA (161,4 miliar), BMRI (80,0 miliar), BBNI (65,7 miliar), ASII (57,0 miliar).
Sementara itu, 5 saham dengan net sell tertinggi adalah PTRO (53,2 miliar), MDKA (52,1 miliar), BREN (44,9 miliar), INKP (39,7 miliar), BRIS (44,9 miliar).
Secara teknikal, IHSG ditutup lebih rendah dan support breakdown.
Indikator dari stokastik masih bullish, histogram MACD bergerak bearish (garis miring) dan volume menurun.
Sementara itu, Indeks utama Wall Street ditutup melemah (DJI -1,55%, GSPC -1,22%, IXIC -0,35%).
EIDO ditutup melemah -1,20%.
Saham AS memangkas kerugian pada perdagangan sore karena sentimen investor masih rapuh di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan mitra utamanya.
Tarif baru yang diberlakukan oleh Presiden Trump -25% pada barang-barang Kanada dan Meksiko dan tambahan 10% pada impor Tiongkok, mendorong tindakan pembalasan dari Kanada dan Tiongkok dan memicu kekhawatiran akan perang dagang yang semakin dalam.
Meksiko diperkirakan akan mengumumkan tanggapannya pada hari Minggu.
Para pedagang sekarang mencermati pidato Trump di hadapan Kongres untuk mendapatkan kejelasan tentang kebijakan perdagangan.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Indeks hari ini diperkirakan akan bergerak menyamping dengan peluang rebound teknis sebagai respons terhadap pembukaan positif pasar Asia pagi ini, tetapi tetap rentan terhadap koreksi.
“Skenario bearish: Jika bergerak bearish, IHSG diperkirakan akan melemah ke kisaran support 6.269 –6.289. Skenario bullish: Jika IHSG mampu bergerak bullish, IHSG berpeluang menguat ke kisaran resistance 6.443 –6.463,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam riset Rabu (05/3).
https://pasardana.id/news/2025/3/5/analis-market-0532025-ihsg-diperkirakan-bergerak-sideways-dan-berpotensi-teknikal-rebound/