
Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (08/05), IHSG ditutup melemah -98,47 poin (-1,42%) ke level 6.827,75.
Pelemahan IHSG terjadi setelah menguat delapan hari beruntun, sehingga profit taking merupakan hal yang normal terjadi.
Dari internal, BI melaporkan cadangan devisa Indonesia pada April 2025 mencapai USD152,5 miliar atau turun tajam sebesar USD4,6 miliar dibandingkan bulan sebelumnya.
Penurunan ini dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan upaya Bank Indonesia untuk menstabilkan kurs rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan.
Dari eksternal, investor cenderung wait & see menantikan perkembangan pembicaraan perdagangan tingkat tinggi antara AS dan China.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat seperti DJIA (+0,62%), S&P 500 (+0,58%), & Nasdaq (+1,07%).
Penguatan tersebut didorong oleh optimisme seputar perdagangan dan meredanya ketegangan geopolitik.
Trump menggambarkan kesepakatan dengan Inggris sebagai terobosan yang akan meningkatkan ekspor Amerika, meskipun tarif 10% masih berlaku.
Dia juga mengisyaratkan, bahwa tarif pada China dapat turun tergantung pada hasil pembicaraan perdagangan akhir pekan ini di Swiss, dimana para pejabat AS akan bertemu dengan rekan-rekan mereka dari China.
Saham teknologi naik tajam dengan Tesla melonjak +3,1% dan Palantir melonjak +7,8% untuk memangkas penurunan kemarin.
Apple dan Alphabet juga naik pasca sempat terkoreksi.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan seiring masih berlanjutnya tekanan jual oleh investor asing,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (09/5).
https://pasardana.id/news/2025/5/9/analis-market-0952025-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/