Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Indeks AS naik ke level tertinggi baru pada hari perdagangan yang diperpendek Jumat lalu, mengakhiri bulan yang kuat untuk ekuitas.
Beberapa momentum kenaikan datang dari saham-saham chip, yang muncul setelah Bloomberg melaporkan bahwa pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan hambatan lebih lanjut dalam penjualan peralatan semikonduktor ke China yang tidak sekuat perkiraan sebelumnya.
Kenaikan yang cukup besar mendorong S&P 500 ke wilayah yang belum pernah dicapai sebelumnya.
PASAR ASIA: Pasar Asia Pasifik sebagian besar melemah pada hari Jumat, dipimpin oleh penurunan saham-saham Korea Selatan setelah produksi industrinya menurun untuk bulan kedua berturut-turut di Oktober. Pertumbuhan produksi industri negara tersebut turun 0,3% bulan lalu dibandingkan dengan bulan September ketika pertumbuhan juga turun 0,3% bulan ke bulan. Nikkei 225 Jepang turun 0,37% setelah rilis data inflasi dan berakhir di 38,208.03, sementara Topix turun 0,24% menjadi 2,680.71.
– Indeks harga konsumen inti Tokyo, dengan mengecualikan kenaikan harga makanan segar yang tidak stabil, naik 2,2% tahun ke tahun di bulan November dari tahun sebelumnya, naik dari 1,8% bulan lalu dan melampaui perkiraan kenaikan 2,1%. Yen melonjak ke level tertinggi enam minggu terhadap dollar pada hari Jumat setelah inflasi yang lebih cepat dari perkiraan di Tokyo mendukung spekulasi kenaikan suku bunga Bank of Japan bulan depan.
CURRENCY & FIXED INCOME: Dolar terakhir turun 1,2% pada 149,68 yen, dan sebelumnya merosot ke 149,53 yen untuk pertama kalinya sejak 21 Oktober. Diperkirakan akan terjadi penurunan mingguan sebesar 2,1% terhadap yen, terbesar sejak September. Indeks dolar terakhir turun 0,3% pada 105,86, setelah sebelumnya mencapai 105,61, terendah sejak 12 November. Indeks ini berada di jalur untuk kenaikan 2% di bulan November karena para investor menyesuaikan diri dengan kemungkinan bahwa pemerintahan baru AS di bawah Donald Trump tahun depan akan melonggarkan peraturan bisnis dan memberlakukan kebijakan kebijakan lain yang mendorong pertumbuhan. Imbal hasil Treasury 10-tahun turun ke level terendah baru sejak akhir Oktober pada hari Jumat di tengah hari perdagangan yang lebih pendek untuk pasar AS setelah liburan Thanksgiving. Imbal hasil Treasury 10 tahun turun hampir 5 basis poin menjadi 4,194%. Di satu titik, imbal hasil turun hingga 4,184%, terendah sejak 25 Oktober. Treasury 2 tahun turun sekitar lebih dari 3 basis poin, berada di 4,176%.
– Euro turun 0,1% menjadi USD1,0565. Mata uang tunggal ini telah jatuh sekitar 3% pada bulan November karena dolar telah menguat, menempatkannya pada posisi terburuk sejak April 2022. Data pada hari Jumat menunjukkan bahwa harga konsumen Prancis tumbuh sejalan dengan ekspektasi pada bulan November. Laporan inflasi Jerman pada hari Kamis menunjukkan tekanan harga tetap flat di bulan November meskipun ada ekspektasi kenaikan kedua berturut-turut.
– Saham Eropa ditutup lebih tinggi pada Jumat sore, menyusul sesi pagi yang mixed karena para investor mengkaji data inflasi zona euro terbaru. Indeks Stoxx 600 ditutup naik 0,58%, dengan hampir semua sektor dan bursa utama berada di zona hijau. Indeks pan-Eropa juga menutup bulan ini 0,96% lebih tinggi, menurut data LSEG. Kenaikan ini merupakan pemulihan dari bulan Oktober, ketika indeks mencatat kinerja bulanan terburuk selama setahun. Inflasi zona euro naik dari 2% di bulan Oktober menjadi 2,3% di bulan November, data kilat dari badan statistik Eurostat menunjukkan pada hari Jumat, di atas target 2% dari Bank Sentral Eropa.
– Indeks CAC 40 Perancis sedikit berubah dari sesi sebelumnya di tengah gejolak politik yang sedang berlangsung. Hal ini terjadi tidak lama setelah premi risiko negara ini menyamai Yunani untuk pertama kalinya. Sementara itu, tingkat inflasi Perancis berada di 1,7% di bulan November, naik sedikit dari 1,6% di bulan Oktober, menurut data awal dari Institut Nasional Statistik dan Studi Ekonomi (Insee).
KOMODITAS: Harga minyak turun pada hari Jumat, membukukan penurunan mingguan sebesar 3%, ditekan meredanya kekhawatiran atas risiko pasokan dari konflik Israel-Hizbullah dan prospek peningkatan pasokan pada tahun 2025 meskipun OPEC+ diperkirakan akan memperpanjang pengurangan produksi. Aktivitas perdagangan diredam karena hari libur nasional AS. Untuk minggu ini, Brent turun hampir 3% sementara WTI turun 4,55%. Kelompok OPEC+ yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia menunda pertemuan kebijakan berikutnya pada 5 Desember dari 1 Desember. OPEC+ diperkirakan akan memutuskan perpanjangan pemangkasan produksi lebih lanjut pada pertemuan tersebut.
– Harga emas menguat pada hari Jumat, didorong oleh penurunan dolar dan ketegangan geopolitik yang terus berlanjut, meski emas batangan masih mengalami penurunan bulanan terburuk sejak September tahun lalu setelah aksi jual pasca-pemilu yang didorong oleh kemenangan Donald Trump. Emas spot naik 0,7% menjadi USD2.660,28 per ons, namun bersiap untuk penurunan mingguan lebih dari 2% setelah penurunan tajam di awal pekan ini. Emas berjangka AS juga naik 0,7% menjadi USD2,684.9. Emas, yang didukung oleh ketegangan geopolitik dan penurunan suku bunga Federal Reserve tahun ini, kini menghadapi tekanan karena naiknya tarif dapat memicu inflasi dan membuat Fed berhati-hati dalam melakukan penurunan suku bunga.
IHSG terus melemah -85.68/-1.19% ke level 7,114 menembus support dinamis MA10 di level 7,193.
Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis NH Korindo Sekuritas menilai, IHSG masih perlu mencari pijakan yang kokoh untuk rebound dan memulai perjalanan window dressing memasuki bulan terakhir di tahun 2024.
Investor/trader disarankan untuk beralih ke BUY ON WEAKNESS untuk saham-saham yang sudah berada di area Support di awal pekan ini.
Perlu diingat bahwa minat beli asing masih belum muncul kembali di pasar kita karena pada hari Jumat mereka masih secara konsisten melakukan penjualan bersih sebesar Rp 1,60 triliun (pasar RG).
Di sisi lain, nilai tukar RUPIAH bertengger di level 15,851/USD, ada harapan “penguatan” Rupiah menuju level 15,600 – 15,500 di akhir tahun ini berdasarkan rencana pemangkasan FFR pada FOMC MEETING tanggal 17-18 Desember mendatang.
“Secara teknikal, IHSG diprediksi Still on track to the double top pattern target / Support (Limited downside). Advise: Trailing stop,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Senin (02/12).
https://pasardana.id/news/2024/12/2/analis-market-02122024-ihsg-berpotensi-sedikit-koreksi/