Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (1/2), IHSG ditutup melemah 6,24 poin (-0,09%) ke level 7.201,70.
IHSG ditutup melemah pasca menguat pada sesi pertama perdagangan.
Di sisi lain, data ekonomi global cukup variatif.
Kemarin, hasil rapat FOMC memutuskan mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% sekaligus menurunkan ekspektasi pemangkasan suku bunga pada Maret 2024.
Di sisi lain, PMI Manufaktur Caixin China dan Indonesia (Jan-24) masing-masing tercatat di angka 50,8 dan 52,9 (ekspansif/>50).
Dari internal, inflasi Indonesia (Jan-24) tercatat 0,04% mtm atau 2,57% yoy, lebih rendah dibandingkan inflasi Desember 2023 (0,41% mtm atau 2,61% yoy).
Sementara itu, Wall Street tadi malam di tutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,97%), S&P 500 (+1,25%), dan Nasdaq (+1,30%).
Penguatan tersebut ditengah kekhawatiran indikasi Powell bahwa pemotongan Federal Reserve pada bulan Maret tidak mungkin terjadi.
Investor juga mencerna data terkini. Klaim awal naik untuk minggu kedua ke level tertinggi dalam dua bulan sementara biaya tenaga kerja melambat dan pemutusan hubungan kerja melonjak.
Di sisi lain, PMI manufaktur ISM menunjukkan kontraksi yang lebih lemah di sektor pabrik.
Di sisi korporasi, Merck memimpin kenaikan Dow, melonjak +4,75% setelah membukukan pendapatan dan panduan yang kuat.
Selain itu, Walgreens dan Amgen masing-masing naik sebanyak +3,01% dan +3,28%.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (02/2).
https://pasardana.id/news/2024/2/2/analis-market-0222024-ihsg-diperkirakan-cenderung-tertekan/
