Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (26/9/2023) : IHSG Diproyeksi Bergerak Sideways

ANALIS MARKET (26/9/2023) : IHSG Diproyeksi Bergerak Sideways

6
0

Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Dow Jones ditutup menguat pada saat-saat terakhir sebelum penutupan perdagangan Senin (25/09/23) ditopang oleh Amazon yang memberikan dukungan pada sektor Teknologi sehingga menempatkan Nasdaq sebagai juara indeks dengan kenaikan 0.5%; naiknya saham-saham Energi pun membantu mengangkat sentimen market di tengah tekanan melonjaknya yield US Treasury.

Amazon ditengarai akan menginvestasikan USD4 miliar pada start-up artificial intelligence (kecerdasan buatan) Anthropic yang akan mengembangkan teknologi AI seperti chatbot ChatGPT, di mana berpotensi mempercepat adopsi dan penggunaan AI bagi para konsumen Amazon Web Services, di tengah kompetisi ketat dengan perusahaan sejawat di bidang AI.

Sementara itu, saham-saham Energi naik lebih dari 1% walaupun harga Minyak mentah tergelincir seiring para investor memikirkan ulang efek dari suku bunga tinggi bagi ekonomi dan permintaan energi global.

Naiknya ketiga indeks utama WallStreet ini memberikan harapan bahwa market sudah mulai stabil di fase bottoming, walau para analis memperkirakan trend konsolidasi sideways ini masih akan terus berlangsung sampai musim laporan keuangan kuartal 3.

Yield US Treasury tenor 10 tahun naik ke level tertinggi sejak 2007 seiring para investor mencerna komentar para pejabat Federal Reserve dan laporan data-data ekonomi penting pekan ini, termasuk Inflasi dan pertumbuhan ekonomi kuartalan yang akan berperan penting sebagai input pertimbangan The Fed mengenai kebijakan moneter.

Kalender ekonomi penting yang patut dimonitor pekan ini adalah: statement dari beberapa pejabat penting Federal Reserve, dan terutamanya Personal Consumption Expenditure price index dijadwalkan rilis Jumat.

Fed Chairman Jerome Powell sedianya berbicara hari Kamis, sementara New York Fed President Williams pada hari Jumat.

Kekhawatiran mengenai US government shutdown terus menghantui seiring Congress AS harus berkata sepakat meluluskan anggaran belanja yang diperlukan untuk membiayai pemerintahan setelah tanggal 1 Oktober.

Lembaga pemeringkat Moody’s mengatakan bahwa apabila US government shutdown harus terjadi, maka akan berpengaruh negatif pada rating kredit negara. Namun di sisi lain, pengaruhnya pada ekonomi tidak akan begitu lama.

Dollar menyentuh titik tertinggi 11 bulan melawan Yen Jepang, pun berada di level tertinggi dalam 10 bulan melawan mata uang major dunia lainnya setelah pekan lalu Federal Reserve memberi sinyal bahwa terbuka kemungkinan masih ada kenaikan suku bunga lanjutan dan pentingnya untuk menahan suku bunga tinggi untuk beberapa waktu lamanya.

Baca Juga :  Modal FinAccel Akan Tembus USD2,5 Miliar Usai Jadi Perusahaan Publik

Powell juga membeberkan sejumlah risiko ekonomi AS pada konferensi pers pekan lalu, di antaranya: mogok kerja para pekerja pabrikan mobil, kemungkinan US government shutdown, dimulainya kembali pembayaran pinjaman mahasiswa, naiknya harga Energi, serta naiknya tingkat bunga pinjaman jangka panjang.

Hal ini turut mempengaruhi sentimen market global secara MSCI All-World index tergelincir 0.05%, merupakan penurunan ketujuh kalinya berturut-turut dan kekalahan beruntun terpanjang sejak awal September 2022.

Kabar baik dari Jerman: German Ifo Business Climate Index (Sept.) tampak agak sumringah dengan rilis di atas ekspektasi, menyiratkan optimisme mulai muncul atas iklim usaha selama 6 bulan ke depan.

KOMODITAS: futures WTI – New York ditutup melemah sementara Brent – London kembali flat setelah melalui perdagangan yang choppy setelah Rusia memutuskan untuk melonggarkan larangan ekspor solar & bensin.

Sebelumnya, Minyak mentah membukukan keuntungan ditopang oleh outlook kelangkaan supply global, walau diimbangi dengan pemikiran tingkat suku bunga yang tinggi juga akan membatasi permintaan.

WTI meleset dari posisi USD90 karena turun 0.39% ke level USD89.68/barrel sementara Brent masih bertengger di angka USD93.29/barrel alias naik 0.02%.

Data ekonomi penting yang patut dimonitor hari ini: US Building Permits, US Consumer Confidence (Sept.), US New Home Sales (Agus.).

Dari benua Asia: Korea Selatan telah merilis tingkat Keyakinan Konsumen yang menurun di bulan September pada angka 99.7, dibanding pembacaan bulan sebelumnya pada 103.1.

Siang ini, Bank of Japan akan mengumumkan Core CPI di mana diprediksi berada pada level 3.2% yoy (vs previous 3.3%).

IHSG kembali bergerak maju mundur sekitar level 7000, belum mantap untuk maju terus melewati Resistance terdekat 7050 demi melanjutkan harapan bullish trend menuju Target jangka pendek 7175.

Dikarenakan sentimen market global juga tengah Sideways karena perkembangan pasar finansial belakangan ini, maka IHSG perlu menemukan motivasi kuat untuk menembus barrier psikologis ini.

Diperkirakan musim laporan keuangan kuartal 3 dan dimulainya masa kampanye PEMILU 2024 akan mampu lebih menggairahkan pasar dan memberikan arah.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis NH Korindo Sekuritas menyarankan memperbanyak sikap Wait & See, dan hanya trading pada sektor yang mendapat sentimen positif atau news-driven.

“IHSG diproyeksi bergerak Sideways,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Selasa (26/9).

 


https://pasardana.id/news/2023/9/26/analis-market-2692023-ihsg-diproyeksi-bergerak-sideways/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here