“Terutama untuk sekolah, rumah sakit, kantor-kantor pemerintah di daerah 3T, dan pos-pos Polri dan TNI di berbagai daerah terpencil, terluar, dan tertinggal,” ujarnya Mahfud dalam sebuah keterangan, Senin (19/6).
Disampaikan Mahfud, SATRIA-1 merupakan satelit internet pertama milik Indonesia yang diluncurkan dengan Roket Falcon 9 milik SpaceX. Menurutnya, SATRIA-1 ditujukan untuk pemerataan akses internet titik layanan publik.
“Saya ingin menegaskan tentang fungsi SATRIA-1 ini adalah untuk meratakan akses internet terutama untuk keperluan pendidikan, kesehatan, layanan publik, untuk masyarakat, untuk TNI, untuk Polri di seluruh wilayah Tanah Air khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terpencil (3T),” ungkapnya.
Dirinya pun menegaskan bantahan atas penilaian sebagian publik mengenai satelit terbesar pertama di Asia dan kelima di dunia itu tidak ada fungsinya.
“Saya ingin membantah pendapat yang mengatakan SATRIA-1 tidak ada gunanya karena jaringan di bumi itu tidak bisa tersedia, berhubung adanya kasus BTS 4G yang sekarang ditangani oleh Kejaksaan Agung,” tandasnya.
Sebagai informasi, satelit SATRIA-1 sukses meluncur ke antariksa pada Minggu (18/6) sore waktu Amerika Serikat (AS) atau Senin (19/6) pagi waktu Indonesia.
“Satelit Republik Indonesia 1 meluncur ke angkasa pukul 05:21 WIB atau hari Minggu pukul 18.21 waktu Florida, Amerika Serikat, dengan roket Falcon 9 milik SpaceX,” kicau Jokowi di akun Twitternya, Senin (19/6).
Jokowi menjelaskan satelit ini akan bergerak ke orbitnya yang terletak di atas langit Papua. Nantinya, satelit ini akan membantu pemerataan infrastruktur digital untuk layanan publik.
“Menempati orbit 146°BT di atas Papua, SATRIA-1 untuk pemerataan infrastruktur digital di pusat layanan publik kita,” cetusnya.
https://pasardana.id/news/2023/6/20/mahfud-md-sebut-satria-1-untuk-berikan-layanan-publik-di-daerah-3t/