Beritamu.co.id – PT Bank Maspion Indonesia Tbk (IDX: BMAS) menunggu jawaban PT Alim Investindo selaku pemegang saham utama terkait keikutsertaan dalam pelaksanaan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue.
Dalam prospekstus right issue emiten bank itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (6/9/2023) bahwa pemegang sebanyak 2.515.221.271 lembar saham atau 29,18 persen porsi kepemilikan BMAS belum bersikap terkait aksi korporasi tersebut.
“Alim Investindo tidak menyampaikan pernyataan kepada Perseroan mengenai pelaksanaan atau pengalihan HMETD yang akan diterimanya sesuai porsi kepemilikannya dalam PMHMETD III ini,” tulis manajemen BMAS.
Padahal, BMAS telah menyampaikan permohonan konfirmasi kepada Alim Investindo mengenai pernyataan tersebut melalui surat tanggal 13 Juli 2023 yang diterima pada tanggal 13 Juli 2023 dan surat tanggal 3 Agustus 2023 yang diterima pada tanggal 3 Agustus 2023.
Jika Alim Investindo tidak ikut serta menyuntik modal sesuai porsinya, maka porsi sahamnya akan terdilusi menjadi 13,9 persen dari 29,18 persen.
Sedangkan KASIKORN VISION FINANCIAL COMPANY PTE. LTD. (KVF) selaku Pemegang Saham Utama akan melaksanakan seluruh HMETD yang akan diterimanya sebanyak 6.236.225.258 HMETD, yang berasal dari HMETD yang akan diperolehnya sesuai dengan porsi kepemilikannya dalam PMHMETD III ini yaitu sebanyak 5.928.959.894 HMETD dan HMETD yang akan diperolehnya dari hasil pengalihan sebagian HMETD milik KASIKORNBANK PUBLIC COMPANY LIMITED (KBANK) sebanyak 307.265.364 HMETD.
Dengan harga pelaksanaan Rp370 per lembar, maka KVF telah menyiapkan dana sebesar Rp2,307 triliun.
Sehingga KVF berpeluang menguasai 79,51 persen dari posisi saat ini sebesar 62,53 persen porsi saham BMAS.
KBANK menyatakan akan mengalihkan seluruh HMETD tersebut kepada KVF sebanyak 307.265.364 HMETD; dan PT KASIKORN VISION FINANCIAL INDONESIA (KVFI) sebanyak 181.026.624 HMETD.
Untuk itu, KVFI telah menyiapkan dana sebesar Rp66,9 miliar untuk dapat menguasai 1 persen porsi kepemilikan pada BMAS.
Sedangkan pemodal lain yang ingin ikut serta menyetor modal kepada BMAS, maka wajib tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada penutupan bursa pada tanggal 30 Oktober 2023 untuk pasar regular dan negosiasi dan tanggal 1 November 2023.
Selanjutnya, pemodal dapat melaksanakan HMETD dengan harga pelaksanaan Rp370 per lembar mulai tanggal 03 – 9 November 2023.
Rencananya, 50 persen dana hasil right issue untuk penyaluran kredit dan pengelolaan likuiditas.
Sedangkan sisanya, 29 persen untuk kantor pusat dan pengembangan jaringan kantor, 14 persen untuk teknologi informasi dan 7 persen untuk pengembangan SDM.
https://pasardana.id/news/2023/9/7/alim-investindo-diam-saat-ditagih-setoran-modal-bank-maspion/