
Beritamu.co.id – Nilai transaksi dari business matching ekspor oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mencapai angka yang fantastis, yakni sebesar Rp168,3 miliar pada gelaran Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang berlangsung pada 7-10 Agustus 2025.
Dari hasil catatan Bank Indonesia (BI), kegiatan ini tentu saja menunjukkan potensi besar UMKM Indonesia di kancah Internasional.
Business matching ekspor ini mempertemukan UMKM binaan BI dan kementerian/lembaga dengan 26 pembeli dan aggregator ekspor dari 17 negara dengan memperluas jangkauan pasar bagi produk-produk kreatif UMKM.
Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, mengajak seluruh pihak untuk bersinergi memajukan karya kreatif UMKM dan desainer Indonesia. Menurut dia, para pengrajin UMKM memiliki peran penting dalam melestarikan warisan budaya bangsa.
“Mari kita saling dukung, saling jaga, dan terus berkolaborasi, karena sejatinya dibutuhkan peran banyak pihak untuk memajukan karya kreatif dari UMKM dan desainer kita. Dalam semangat Kalala Mareda, mari kita bersatu untuk berkarya,” kata Destry, mengutip Antara, Minggu (10/8).
Selain keberhasilan business matching ekspor, KKI 2025 juga mencatat angka menggembirakan dari sisi pembiayaan UMKM.
Business matching pembiayaan UMKM secara keseluruhan mencapai Rp224 miliar. Khusus untuk pembiayaan UMKM hijau, nilai yang tercatat adalah Rp96 miliar, menunjukkan dukungan terhadap praktik bisnis berkelanjutan.
BI pun mencatatkan, atensi dan minat masyarakat luas pada karya UMKM pun sangat baik. Hal ini tercermin dari omzet penjualan pada KKI 2025 yang mencapai Rp98,7 miliar, terdiri dari Rp20 miliar penjualan di lokasi pameran, dan Rp78,7 miliar penjualan online melalui platform KKI.
Hampir seluruh transaksi dari penjualan tersebut memanfaatkan teknologi pembayaran digital, QRIS. Ya, tentu saja hal tersebut menandakan adopsi digital yang semakin masif.
Sedangkan dari sisi pengunjung, jumlah orang yang hadir dalam berbagai forum dialog dan aktivasi selama KKI 2025 mencapai 152.458 orang.
Sebanyak 15.552 pengunjung hadir secara langsung di Jakarta Convention Center (JICC), sementara 136.906 pengunjung mengikuti secara daring melalui berbagai kanal BI.
Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman dalam pembukaan talkshow “Menavigasi Ekspor di tengah Dinamika Perdagangan Internasional” menyampaikan bahwa UMKM naik kelas, berdaya saing, maju dan inovatif menjadi prasyarat utama dalam menembus pasar global.
Pada 2024, pangsa UMKM dalam ekspor nonmigas tercatat sebesar 15,7 persen. Bank sentral pun secara konsisten melakukan upaya mendorong UMKM go ekspor, terutama pada UMKM binaan BI, hingga pada 2024 mampu meraih omzet senilai Rp1,4 triliun.
Capaian positif ini berlanjut pada triwulan I 2025, di mana 431 UMKM mencatat omzet ekspor senilai Rp452,5 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 59,7 persen secara tahunan (year on year).
Sementara, dalam rangka terus meningkatkan UMKM agar dapat bersaing di pasar global, BI memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan kementerian/lembaga serta asosiasi terkait. Bank sentral telah menyusun inisiatif pengembangan UMKM yang berfokus pada tiga pilar utama.
Pilar pertama adalah meningkatkan daya saing melalui korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan akses pembiayaan UMKM. Pilar kedua mendorong penggunaan teknologi digital, dan pilar ketiga meningkatkan literasi pelaku UMKM.
BI juga menerapkan strategi pull dan push untuk pengembangan UMKM. Strategi pull dilakukan dengan mengikutsertakan UMKM binaan dalam promosi perdagangan di luar negeri, business matching, dan memperkuat jejaring dengan kurator internasional. Sementara itu, strategi push dilakukan dengan mengembangkan UMKM di seluruh wilayah Indonesia, memastikan pemerataan pertumbuhan.
https://pasardana.id/news/2025/8/11/gelaran-kki-2025-business-matching-ekspor-umkm-tembus-rp168-3-miliar-1/