Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (24/1/2025): Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi...

ANALIS MARKET (24/1/2025): Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah

8
0

Beritamu.co.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak variatif dalam rentang yang terbatas pada sesi perdagangan kemarin.

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) turun sebesar 1 bp menjadi 6,86%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) turun sebesar 3 bp menjadi 7,05%.

Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 2 bp menjadi 7,07%.

Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 7,00 – 7,21%.

Sedangkan volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp12,8 triliun kemarin, tidak banyak berubah dibandingkan dengan volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp13,8 triliun.

FR0104 dan FR0103 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing – masing sebesar Rp2,8 triliun dan Rp2,2 triliun.

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp491,2 miliar.

Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah tipis sebesar 0,02%, bergerak dari level Rp16.280/US$ di hari Rabu menjadi Rp16.284/US$ di hari Kamis.

Baca Juga :  ANALIS MARKET (07/6/2024) : IHSG Diproyeksi Bergerak Melemah

Dari eksternal, US Department of Labor melaporkan bahwa pada minggu yang berakhir tanggal 18 Januari 2025 initial jobless claims tercatat sebesar 223 ribu atau meningkat 6 ribu klaim dari minggu sebelumnya.

Angka tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan estimasi para ekonom yang disurvei Reuters yang memperkirakan 220 ribu klaim.

Adapun Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung negatif bagi pasar obligasi, tercermin dari peningkatan yield US Treasury (UST).

Yield curve UST 5-tahun meningkat sebesar 5bp menjadi 4,48%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat sebesar 5bp menjadi 4,65%.

Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia meningkat sebesar 1bp menjadi 75bp.

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas pada harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0086, FR0056, FR0059, FR0087, FR0096,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Jumat (24/1).


https://pasardana.id/news/2025/1/24/analis-market-2412025-ada-potensi-peningkatan-volatilitas-harga-dan-yield-sbn-berdenominasi-rupiah/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here