Menparekraf Siapkan Mitigasi Cegah Pungli di Wisata Jawa Barat

Beritamu.co.id – Banyaknya pungutan liar (pungli) yang belakangan kerap terjadi di destinasi wisata Provinsi Jawa Barat, membuat Menteri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno turun tangan.

Setelah viralnya pungli yang terjadi di lokasi wisata Curug Ciburial, Kabupaten Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu, membuat Menparekraf segera menyiapkan langkah mitigasi untuk mencegah pungli tersebut. 

“Oleh karena itu, kita menyiapkan langkah-langkah mitigasi. Apalagi sekarang wisata di Jawa Barat ini lagi naik daun banget,” kata Sandiaga, dilansir Antara, Selasa (7/5).

Menurut Menparekraf, destinasi wisata di Jawa Barat saat ini menjadi favorit wisatawan generasi Z.

Terutama curug-curug atau air terjun yang ada di Kabupaten Bogor.

Karena itu, kata Sandiaga, pihaknya membuat langkah-langkah agar oknum pelaku pungli juga mendapatkan sanksi sosial.

Dirinya pun meminta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat menggandeng Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) agar pencegahan pungli ini lebih efektif. 

“Kita harus merangkul semua pihak, saya rasa efektif untuk tidak terjadi pungli. Jadi jangankan dipungli, kalau ada para UMKM juga yang memberikan harga terlalu mahal, itu juga dampaknya sangat negatif,” jelas dia. 

Sandiaga juga mendorong Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompempar) yang beberapa oknumnya kerap menarik pungli karena mengklaim tanah sebagai milik kelompoknya, agar bergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). 

Dengan bergabung ke Pokdarwis, menurut Sandiaga, bisa membuat konsep yang mengacu pada wisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Saya sudah terhubung dengan Kementerian ATR/BPN, tanah-tanah di desa wisata itu milik siapa. Rata rata itu adalah milik negara, jadi bukan milik pribadi atau perorangan, atau individu, atau kelompok. Tapi milik negara,” tegas dia.

“Kita harapkan dia bisa menjadi bagian dari edukasi, agar pariwisata kita aman, nyaman dan menyenangkan,” tutup Menparekraf.