Home Bisnis MARKET ANALIS MARKET (02/5/2024) : IHSG Berpotensi Bullish

ANALIS MARKET (02/5/2024) : IHSG Berpotensi Bullish

10
0

Beritamu.co.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Indeks saham global turun pada hari Rabu (01/05/24) sementara Dollar melemah terhadap sejumlah mata uang lainnya setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada level 5.25%-5.50% dan mengindikasikan pihaknya masih condong ke arah penurunan suku bunga setelah munculnya serangkaian data ekonomi AS; walau The Fed juga memberi tanda bahaya pada pembacaan Inflasi yang mengecewakan baru-baru ini.

Di Wall Street, S&P 500 ditutup melemah tipis 0.07% dan DJIA memimpin penguatan dengan naik 172,78 points/+0.46% sementara NASDAQ ditutup flat dalam perdagangan yang bervolatilitas setelah pengumuman FOMC Meeting tersebut; masing-masing indeks utama menutup bulan April dengan penurunan bulanan pertama sejak Oktober.

INDIKATOR EKONOMI: Sebelumnya, data dari ADP Employment Change menunjukkan lapangan kerja di sektor swasta AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan April, sementara data untuk bulan sebelumnya direvisi lebih tinggi. Namun laporan terpisah dari Biro Statistik Tenaga Kerja pada JOLTs (Job Openings and Labor Turnover Survey) menunjukkan lowongan pekerjaan di AS turun ke level terendah dalam tiga tahun pada bulan Maret, sementara jumlah orang yang berhenti dari pekerjaannya menurun, yang merupakan indikasi berkurangnya jumlah tenaga kerja yang berpotensi membantu The Fed dalam perjuangannya melawan Inflasi. Data lain dari Institute for Supply Management menunjukkan berlanjutnya kelesuan di sektor manufaktur AS, yang mengalami kontraksi pada bulan April di tengah penurunan pesanan setelah sempat mengalami ekspansi pada bulan sebelumnya. Semua data tersebut muncul menjelang laporan ketenagakerjaan utama pemerintah pada hari Jumat (Nonfarm Payrolls). Pasar telah mengurangi ekspektasi mengenai waktu dan jumlah penurunan suku bunga oleh bank sentral tahun ini, karena Inflasi terbukti stabil dan pasar tenaga kerja tetap berada pada pijakan yang kuat. Bank of America mempertahankan view mereka bahwa pemotongan suku bunga pertama akan terjadi bulan Desember atas dasar pemikiran bahwa Inflasi masih akan tinggi dan sulit turun. Mereka juga menilai kemungkinan suku bunga naik masih cukup tinggi, walaupun Powell sempat mengungkapkan bahwa kecil probabilitas itu terjadi. Indeks saham MSCI di seluruh dunia turun 0,94 poin, atau 0,12%, menjadi 755,67. Para investor juga disuguhkan dengan membanjirnya laporan keuangan Q1 perusahaan AS, dengan Amazon.com naik sekitar 3% setelah hasil kuartalannya, yang mana berfungsi menopang Dow Jones secara keseluruhan.

Indeks DOLLAR turun 0,21% pada 106,10, mengikuti pernyataan The Fed, setelah sebelumnya mencapai 106,49, tertinggi sejak 16 April; dengan Euro menguat 0,22% pada USD 1,0688. Imbal hasil obligasi tenor 10-tahun AS yang menjadi acuan turun 5,2 basis poin menjadi 4,632%, dari 4,684% pada akhir Selasa; sementara imbal hasil obligasi 2-tahun, yang biasanya bergerak sesuai ekspektasi suku bunga, turun 4,8 basis poin menjadi 4,9977%. Pasar obligasi Eropa ditutup untuk libur 1 Mei, begitu pula sebagian besar pasar saham di Eropa dan di Tiongkok, Hong Kong, dan sebagian besar Asia. Dari pasar saham yang diperdagangkan, FTSE Inggris berakhir melemah 0,28%, dan Nikkei Jepang ditutup melemah 0,34%.

Baca Juga :  Cadangan Minyak Turun, Harga Minyak Dunia Naik

KOMODITAS: Harga MINYAK turun untuk hari ketiga di tengah meningkatnya harapan akan perjanjian gencatan senjata di Timur Tengah dan berlanjutnya penurunan setelah kejutan laporan stok cadangan minyak AS menurut EIA, yang melonjak 7.3 juta barrel pada pekan yang berakhir 26 April, jauh di atas perkiraan analis yang di-polling Reuters, di mana mereka meramalkan penurunan 1.1 juta barrel. Masing-masing harga acuan turun lebih dari 3% ke titik terendah 7 minggu. Minyak mentah AS US WTI tergerus 3,54% menjadi USD 79,03/barel dan BRENT turun menjadi USD 83,49/barel, anjlok 3,29%.

Berbalik arah, dana asing mulai kembali masuk ke pasar saham domestik pada perdagangan terakhir bulan April, di hari Selasa (30/4/2024) dengan mencatatkan net buy IDR730 miliar membuat IHSG semakin terapresiasi ke level 7234,2. Sepanjang April ini, asing mencatatkan penjualan bersih saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) senilai IDR18,3 triliun (all market) yang mengirim IHSG turun 1.58%; sedangkan secara YTD asing masih mencatatkan net buy saham IDR7,95 triliun. Hari ini para investor/trader INDONESIA akan perhatikan data Nikkei Manufacturing PMI (Apr.) yang telah rilis di angka 52.9, melemah dari bulan sebelumnya 54.2. Menjelang siang, data Inflasi bulan April-lah yang ditunggu-tunggu, di mana diperkirakan harga barang & jasa akan meningkat 3.06% yoy, sedikit memanas dari 3.05% di bulan Maret; namun utamanya Core Inflation akan mampu stabil sekitar 1.76% yoy, dari 1.77% di posisi sebelumnya.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis NH Korindo Sekuritas memperkirakan situasi bullish mulai lebih mantap muncul di market dengan posisi IHSG break out ke atas MA10 & MA20 namun titik High kemarin persis terbentur resistance MA50, menjadikan level 7265 sebagai Resistance terdekat saat ini. Saran Average Up baru bijak dilakukan jika IHSG mampu tembus level tersebut, sebaliknya sikap Hold harus lebih dipertahankan apabila IHSG malah memilih tembus ke bawah Support 7200 (apalagi 7150).

“IHSG berpotensi Bullish,” sebut analis NH Korindo Sekuritas dalam riset Kamis (02/5).


https://pasardana.id/news/2024/5/2/analis-market-0252024-ihsg-berpotensi-bullish/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here