Beritamu.co.id – PT Link Net Tbk (IDX: LINK) menderita rugi bersih sebesar Rp532,98 miliar pada tahun 2023, atau memburuk dibanding tahun 2022 yang meraih laba bersih Rp240,71 miliar.
Akibatnya, saldo laba belum dicadangkan terpangkas 17,3 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp3,098 triliun pada akhir tahun 2023.
Direktur LINK, Kanishka Gayan Wickrama melaporkan, total pendapatan sepanjang tahun 2023 sebesar Rp3,925 triliun. Hasil itu turun 10,18 persen dibanding tahun 2022 yang mencapai Rp4,37 triliun.
Pemicunya, pendapatan jasa internet pita lebar kepada pelanggan hunian menyusut 2,77 persen menjadi Rp1,294 triliun.
Senada, pendapatan jasa TV Kabel kepada pelanggan rumahan turun 18,9 persen menjadi Rp1,541 triliun.
Sedangkan pendapatan kedua jasa tersebut kepada pelanggan korporasi tumbuh tipis 0,19 persen menjadi Rp1,01 triliun.
Terlebih, total beban membengkak 11,6 persen menjadi Rp4,511 triliun pada tahun 2023 dibanding tahun 2022 yang tercatat Rp4,04 triliun.
Pemicunya, beban penyusutan naik 13,7 persen menjadi Rp1,632 triliun.
Ditambah, beban umum dan administrasi melambung 55,5 persen menjadi Rp420,28 miliar.
Bahkan beban keuangan melonjak 79,7 persen menjadi Rp514,38 miliar.
Akibatnya, anak usaha Axiata Invesment Sdn Bhd ini menderita rugi sebelum pajak penghasilan menyentuh Rp586,24 miliar. Hasil itu memburuk dibanding tahun 2022 yang membukukan laba sebelum pajak penghasilan Rp330,03 miliar.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2023 telah audit LINK yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (12/2/2024).
Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 24,6 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp8,32 triliun pada akhir tahun 2023.
Pada sisi lain, total ekuitas meningkat 13,1 persen secara tahunan menjadi Rp4,316 triliun pada akhir tahun 2023.
https://pasardana.id/news/2024/2/12/link-net-rugi-rp532-miliar-pada-tahun-2023/