Beritamu.co.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (20/11), IHSG ditutup menguat 17,22 poin (+0,25%) ke level 6.994,89.
IHSG menguat didorong penguatan nilai tukar Rupiah sebesar 0,55% terhadap dollar AS menjadi Rp15.419 (JISDOR).
Dari eksternal, Bank Sentral China (PBoC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga utama kredit di level 3,45%.
Sebelumnya, CME Fedwatch menunjukkan probabilitas 100% bahwa The Fed akan menahan suku bunga pada Desember mendatang di tengah kondisi pasar tenaga kerja AS yang masih ketat.
Dari internal, Laporan Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Indonesia (Okt-23) mencatat SBT penyaluran kredit tumbuh 82,1%.
Selain itu, SBT pembiayaan korporasi juga tumbuh 15,7%.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat, tercermin dari DJIA (+0,58%), S&P 500 (+0,74%), dan Nasdaq (+1,13%).
Saham AS ditutup lebih tinggi pada awal minggu Thanksgiving.
Saham-saham terus menguat dari kenaikan minggu sebelumnya karena investor mengamati risalah rapat FOMC yang akan dirilis besok untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai prospek kebijakan moneter.
Kemudian, imbal hasil Treasury terus mengalami penurunan di tengah pandangan bahwa Fed sudah selesai menaikkan suku bunga setelah inflasi mereda minggu lalu.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung menguat. Investor hari ini akan mencermati rilis data Laporan Neraca Pembayaran Indonesia Q3-2023,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (21/11).
https://pasardana.id/news/2023/11/21/analis-market-21112023-ihsg-diperkirakan-cenderung-menguat/
