Home Bisnis MARKET Jokowi Soroti Tatanan Ekonomi Dunia Yang Tak Adil di KTT BRICS

Jokowi Soroti Tatanan Ekonomi Dunia Yang Tak Adil di KTT BRICS

9
0

Beritamu.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan pada Kamis (24/8).

Dalam kesempatan tersebut, orang nomor 1 di RI ini berpidato dimana dalam dirinya menyoroti tatanan ekonomi dunia yang disebutnya sangat tidak adil, terutama bagi negara miskin dan brrkembang.

Kata Jokowi, terdapat jurang pembangunan yang semakin melebar sehingga jumlah kemiskinan dan angka kelaparan yang semakin tinggi.

“Kita semua melihat tatanan ekonomi dunia saat ini sangat tidak adil. Gap pembangunan semakin lebar, rakyat miskin dan kelaparan semakin bertambah, dan situasi seperti ini tidak boleh dibiarkan,” ujarnya seperti disiarkan di kanal YouTube Presiden Afrika Selatan, Kamis (24/8).

Terkait hal tersebut, Presiden Jokowi mengajak negara berkembang untuk maju dan bersatu dalam memperjuangkan hak-haknya, serta menolak diskriminasi perdagangan. 

Mantan Wali Kota Solo ini juga menegaskan hilirisasi industri tidak boleh dihalangi. “Negara berkembang harus bersatu untuk memperjuangkan hak-haknya, diskriminasi perdagangan harus kita tolak, hilirisasi industri tidak boleh dihalangi. Kita semuanya harus terus menyuarakan kerja sama yang setara dan inklusif,” tegasnya.

Jokowi berpandangan BRICS yang beranggotakan Brazil, Russia, India, China, and South Africa (Afrika Selatan) dapat menjadi bagian dalam memperjuangkan keadilan pembangunan, dan mereformasi tata kelola dunia yang lebih adil.

Lebih lanjut, Jokowi menyebut dunia seolah bergerak tanpa nahkoda. Perang dan konflik menimbulkan tragedi kemanusiaan yang berujung pada krisis pangan, hingga mengakibatkan puluhan juta orang jatuh miskin.

Baca Juga :  PBBKB Dinilai Bermasalah, Kementerian ESDM Akan Surati Kemenkeu dan Kemendagri

“Yang Mulia, dunia saat ini seakan bergerak tanpa nahkoda, seakan bergerak tanpa kompas yang jelas. Perang dan konflik telah menyebabkan tragedi kemanusiaan, krisis pangan telah mengakibatkan puluhan juta orang jatuh miskin,” jelasnya.

Belum lagi ada ancaman perubahan iklim yang mengintai umat manusia. Jokowi mengatajan banyak belajar dari pandemi COVID-19, bahwa krisis global tidak bisa selesai jika semua bergerak masing-masing.

Oleh karena itu, kata dia, dibutuhkan kolaborasi dan solidaritas mengatasi masalah yang mengancam. 

Menurutnya, kehadirannya saat ini bukan hanya sebagai pemimpin Indonesia, tetapi sebagai sesama pemimpin the Global South yang mewakili 85% populasi dunia yang menginginkan win-win formula dalam interaksi internasional.

“Kehadiran saya di sini juga didasari keinginan untuk terus menghidupkan Spirit Bandung yang masih sangat relevan sampai saat ini, di mana solidaritas dan kerja sama antar negara berkembang perlu terus diperkuat,” pungkasnya.


https://pasardana.id/news/2023/8/25/jokowi-soroti-tatanan-ekonomi-dunia-yang-tak-adil-di-ktt-brics/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here