Beritamu.co.id – Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, merosot 37,74 poin, atau sekitar 1,53 persen, pada Rabu (15/2/2023), menjadi 2.427,90.
Volume perdagangan moderat mencapai 380 juta saham senilai 8,64 triliun won atau sekitar US$6,7 miliar, dengan saham yang turun melampaui yang naik 803 berbanding 108.
Angka indeks merosot terpengaruh data inflasi Amerika Serikat. “Data CPI Januari menimbulkan sentimen negatif. Para investor kini menantikan data inflasi Februari yang akan dirilis sebelum pertemuan FOMC berlangsung 22 Maret mendatang sebelum menentukan langkah investasi mereka,” jelas Kim Young-Hwan, analis NH Investment & Securities, seperti dikutip Yonhap News.
Investor institusi dan asing total melepas saham senilai 1 triliun won, sedangkan investor ritel meraup saham senilai 1 triliun won.
Saham perusahaan teknologi Samsung Electronics dan SK Hynix merosot 1,6 persen. Saham perusahaan otomotif Hyundai Motor turun 0,6 persen, sedangkan saham perusahaan minyak SK Innovation terjun 7,5 persen.
Saham perusahaan baja POSCO Holdings melambung 6 persen. Saham perusahaan baja Hyundai Steel dan perusahaan manufaktur baterai penyimpanan LG Energy Solution masing-masing naik 0,9 persen dan 0,4 persen.
Nilai tukar won melemah terhadap dolar AS, turun 12,8 won dari sesi sebelumnya menjadi 1.282,2 won per dolar AS.
Secara umum bursa saham Asia diliputi sentimen negatif hari ini, dengan indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 1,4 persen.
Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Australia turun 78,70 poin, atau sekitar 1,06 persen, menjadi 7.352,20. Di Asia Tenggara, indeks utama perdagangan saham Bursa Singapura, Indonesia, Malaysia, dan Thailand melemah, sedangkan Bursa Vietnam dan Filipina menguat.
Indeks Shanghai Composite di Bursa Efek Shanghai, Tiongkok, turun 12,79 poin, atau sekitar 0,39 persen, menjadi 3.280,49. Indeks Hang Seng di Bursa Efek Hong Kong merosot 301,59 poin, atau sekitar 1,43 persen, menjadi 20.812,17.
https://pasardana.id/news/2023/2/15/indeks-kospi-merosot-1-53-persen/
