Beritamu.co.id – Perkembangan adopsi teknologi digital di tengah covid-19 diklaim bisa membuat edukasi keuangan menjadi lebih efisien dan meluas.
Dilansir Antara, Senin (21/11), Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Horas V.M. Tarihoran menyebutkan, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) menunjukkan bahwa OJK terbantu dengan teknologi.
“Tadinya pandemi covid-19 kami anggap sebagai kendala, tapi lalu kami tidak khawatir,” katanya dalam webinar “Literasi Keuangan Pasca Reformasi Regulasi di Bidang Pendanaan”, Senin (21/11).
Sebelum pandemi covid-19, OJK hanya menyelenggarakan kegiatan peningkatan literasi dan edukasi keuangan secara langsung dengan peserta yang terbatas dan biaya yang cukup mahal.
Dengan memanfaatkan teknologi digital, biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan literasi dan edukasi dapat ditekan, tetapi jumlah peserta literasi dan edukasi keuangan dapat lebih banyak dan berasal dari berbagai wilayah.
Sementara itu, pada 2022, hasil SNLIK OJK menunjukkan, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia meningkat menjadi 49,68 persen atau naik dari 38,03 persen pada 2019.
“Survei pada 2019 dilakukan sebelum pandemi covid-19, yakni 99 persen kegiatan literasi dan edukasi keuangan dilakukan secara tatap muka. Survei terakhir menunjukkan hasil kegiatan kami di tengah pandemi, ternyata tidak mengalami penurunan,” bebernya.
Berdasarkan lima aspek literasi keuangan yang diukur OJK, yaitu; pengetahuan, keterampilan, perilaku, keyakinan, dan sikap keuangan, menurut dia, keyakinan dan sikap masyarakat terhadap pengelolaan dan perencanaan keuangan masih relatif rendah.
“Masyarakat mengetahui berbagai produk jasa keuangan, seperti fintech dan QRIS, mereka juga menggunakannya. Tapi mereka belum mengetahui tujuan penggunaan mereka itu sebetulnya apa,” katanya.
Karena itu, dia mengajak kepada pelaku usaha di sektor jasa keuangan untuk turut dalam kegiatan meningkatkan literasi keuangan masyarakat sehingga industri juga dapat diuntungkan dengan penambahan nasabah berkualitas.
“Industri juga perlu meningkatkan literasi masyarakat yang belum menjadi nasabahnya sehingga permintaan terhadap produk mereka juga berpotensi bertumbuh didorong oleh permintaan dari masyarakat dengan literasi keuangan yang bagus,” tandasnya.
https://pasardana.id/news/2022/11/22/digitalisasi-diklaim-bikin-edukasi-keuangan-lebih-efisien-dan-luas/