
Beritamu.co.id – PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (IDX: ASLC) menderita rugi besih sebesar Rp7,271 miliar pada akhir September 2022, atau memburuk dibanding periode sama tahun 2021 yang membukukan laba bersih sebesar Rp11,354 miliar.
Akibatnya, saldo laba berkurang 67,9 persen dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp3,867 miliar.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2022 tanpa audit emiten penjualan kendaraan bermotor melalui lelang ini pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (20/10/2022).
Padahal, pendapatan naik 128,1 persen menjadi Rp308,2 miliar yang ditopang penjualan kendaraan bekas sebesar Rp204,16 miliar berasal dari penjualan 1.356 unit mobil bekas. Pos ini nihil pada akhir 2021.
Tapi, pendapatan lelang menyusut 26,3 persen menjadi Rp56,341 miliar.
Senasib, pendapatan administrasi lelang terpapas 19,2 persen menjadi Rp47,702 miliar.
Sayangnya, beban pokok penjualan membengkak 904 persen menjadi Rp211,62 miliar dipicu biaya penjualan kendaraan bekas senilai Rp196,2 miliar.
Akibatnya, laba kotor turun 15,7 persen menjadi Rp96,581 miliar.
Kinerja perseroan kian tertekan dengan adanya pembengkakan beban umum dan administrasi 26,5 persen menjadi Rp105,23 miliar. Dampaknya, ASCL mengalami rugi operasi Rp6,3 miliar.
Namun Presiden Direktur ASCL, Jany Candra mengatakan, kerugian bersih sebesar Rp 5,6 miliar pada kuartal III 2022 cukup terkendali, mengingat laju ekspansi yang ditargetkan oleh perusahaan.
Dia bilang, pembentukan operasi dan jaringan Autopedia yang berkelanjutan akan menjadi tonggak utama untuk membangun fondasi yang kuat untuk ekspansi yang akan datang dalam beberapa tahun ke depan.
“Peluang besar di segmen mobil bekas, ditambah dengan prospek pertumbuhan PDB jangka panjang dan pertumbuhan populasi muda merupakan faktor kunci yang akan mendorong masa depan sektor ini,” papar dia dalam keterangan resmi.
Sementara itu, kewajiban berkurang 63,9 persen dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp118,3 miliar. Salah satunya penyebabnya, utang lain-lain kepada pihak berelasi terpangkas 99,65 persen dan tersisa Rp79 juta.
Sedangkan ekuitas melonjak 1,036 persen menjadi Rp693,6 miliar karena adanya tambahan modal disetor senilai Rp597,89 miliar. Sehingga aset meningkat 109 persen menjadi Rp811,91 miliar.
https://pasardana.id/news/2022/10/21/ascl-rugi-rp7-miliar-dipicu-beban-bengkak-pada-akhir-september-2022/