Beritamu.co.id, Jakarta – Setiap sepeda motor yang dikeluarkan pabrikan pasti dilengkapi dengan kaca spion. Namun beberapa pemilik motor memilih menggantinya atas beberapa pertimbangan.
Seringkali pemilik motor menilai kaca spion bawaan pabrik terlalu lebar sehingga mengganggu ketika selap-selip di kemacetan. Akibatnya tidak sedikit di antaranya yang mengganti dengan spion aftermarket yang minimalis atau memindahkan posisinya.
Sayangnya banyak produk aftermarket kurang memperhatikan unsur keamanan dan kenyamanan sepeda motor saat dikendarai.
Faktanya, spion mempunyai fungsi sebagai instrumen penting penunjang keselamatan dalam berkendara. Penggunaan spion yang benar dapat membantu kita secara cepat melihat, memantau kondisi dibelakang, dan mengukur jarak dengan pengendara lain sehingga bisa mempunyai inisiatif jika ada bahaya dari arah belakang.
Bahkan spion juga memudahkan pengendara saat mundur berada diparkiran yang padat.
Alfian Dian Pradana, selaku Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah menerangkan bahwa pabrikan sudah mendesain spion sedemikian rupa mulai dari bentuk, ukuran, bahkan pertimbangan untuk dapat melihat dengan jelas objek dibelakang pengendara agar nantinya spion itu bisa berfungsi secara maksimal dan menyelamatkan bikers dari bahaya yang tidak terlihat di belakang.
Namun jika tetap ngotot untuk menganti spion standar, Alfian menyarankan beberapa hal agar fungsinya tidak berkurang.
Misalnya menggunakan dimensi spion dari pabrikan, posisi spion jangan melebihi lebar handlebar/stang, dan mengatur sudut pandang bagian cermin dari spion terlihat 1/3 bagian, terlihat lengan atau bagian tubuh pengendara.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Beritamu.co.id 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
https://www.liputan6.com/otomotif/read/4988866/jangan-asal-ganti-kaca-spion-motor-ikuti-cara-ini-supaya-tetap-aman