Gigi merupakan salah satu bagian dari tubuh manusia yang unik. Strukturnya keras menyerupai tulang namun tidak dibalut dengan kulit. Posisi gigi berada di dalam mulut dan perlu proses panjang untuk pertumbuhannya. Saat lahir, gigi tidak muncul begitu saja.tetapi perlu proses seperti anak perlu memproses makanan tanpa gigi terlebih dahulu.
Gigi sendiri tidak langsung tumbuh secara menetap. Awalnya yang tumbuh adalah gigi susu saat bayi, baru seiring bertambahnya umur gigi susu terganti dengan gigi permanen. Gigi permanen tumbuh di sekitar umur 6-12 tahun. Kalau dilihat dari jenisnya, ada gigi seri, gigi taring, premolar, gigi geraham, dan gigi geraham bungsu.
Dari seluruh jenis gigi, gigi geraham bungsu yang sering dikeluhkan kemunculannya. Banyak orang mengatakan, rasanya sangat sakit saat gigi ini tumbuh. Mari kita mengenal lebih jauh mengenai gigi geraham bungsu.
Perbedaan Gigi Geraham dan Gigi Geraham Bungsu
Pada dasarnya, gigi geraham adalah gigi yang difungsikan untuk mengunyah makanan. Hal ini dilakukan bekerja sama dengan premolar. Tumbuh saat kamu berumur 12-28 tahun, total gigi geraham berjumlah 8 buah.
Berbeda dengan gigi geraham, gigi geraham bungsu bisa tumbuh atau tidak sama sekali. Posisinya berada setelah gigi geraham atau paling belakang. Gigi ini dapat muncul saat umurmu mulai menginjak 18-20 tahun. Dan ketika tumbuh, seringkali menyebabkan nyeri yang luar biasa karena mendesak gigi lain. Saat ini terjadi, tindakan yang biasanya diambil oleh dokter gigi adalah cabut gigi geraham bungsu.
Penyebab Masalah Gigi Geraham Bungsu
Rasa sakit yang biasanya menyebabkan harus cabut gigi geraham bungsu, itu karena ruang yang tersisa untuk tumbuh sangat sedikit. Gigi geraham bungsu menjadi terhambat tumbuh atau disebut impaksi gigi. Impaksi gigi ini selanjutnya dapat menyebabkan berbagai masalah atau tidak sama sekali.
Masalah gigi geraham bungsu utamanya disebabkan oleh bentuk rahang. Jika kamu memiliki rahang yang kecil, tidak semua gigi dapat dengan mudah ditampung dalam mulutmu. Dari situ lah masalah lain dari impaksi gigi geraham muncul, beberapa di antaranya rasa sakit, infeksi, peradangan, dan bau mulut.
Impaksi Gigi Geraham Bungsu
Sebelumnya sudah disebutkan, impaksi gigi geraham bungsu dapat terjadi pada rahang yang kecil. Tapi apakah kamu sudah terbayang bagaimana hal ini bisa muncul? Impaksi gigi geraham bungsu dapat terjadi karena hal-hal berikut:
Gigi geraham bungsu tumbuh berbaring dalam tulang rahang. Arahnya membentuk sudut yang mengarah ke gigi lain.Gigi geraham bungsu tumbuh pada sudut ke arah belakang mulut.Gigi geraham bungsu ini tumbuh seperti gigi lain yaitu mengarah lurus ke atas atau ke bawah, tetapi terhalang dengan tulang rahang.
Gejala Impaksi Gigi Geraham Bungsu
Impaksi gigi geraham bungsu adalah hal yang baru bagi semua orang. Karena pada saat gigi lain tumbuh, rasanya tidak separah itu. Agar mengetahuinya lebih awal, kenali impaksi gigi geraham bungsu dengan gejala di bawah ini:
Gusi berdarah dan terasa nyeriGusi belakang mengalami pembengkakanRasa kurang nyaman di bagian mulutAgak sulit membuka rahang dan sakit saat membuka mulutSakit saat menggigit dan mengunyah
Mengatasi Gigi Geraham Bungsu Impaksi
Impaksi gigi geraham bungsu yang dibiarkan akan mengganggu aktivitasmu. Rasa sakit akan membuatmu kurang fokus dan timbul masalah-masalah lain. Jika ini terjadi, operasi cabut gigi geraham bungsu adalah cara mengatasinya. Prosesnya seperti ini:
1. Sedasi atau anestasi
Sedasi atau anestasi dilakukan untuk menghilangkan rasa sakit. Anestasi ini akan menurunkan sedikit kesadaran tapi tidak menghilangkannya sama sekali. Anestasi itu membuat mulut menjadi mati rasa.
2. Cabut gigi geraham bungsu
Pertama-tama, gusimu akan disayat oleh dokter gigi untuk memberikan akses pada akar gigi yang mengalami impaksi. Setelah itu, perlahan-lahan gigimu akan dicabut seluruhnya tanpa tersisa. Untuk menyelesaikan prosesnya, darah ditutupi dengan kain kasa lalu gusi dijahit seperlunya.
Jangan kaget jika kamu mengalami pendarahan, bengkak pada bagian rahang, atau rasa sakit masih tersisa setelah operasi. Itu memang efek samping yang berlangsung setelahnya. Dokter akan memberikan arahan untukmu agar dapat mengatasinya.
Persiapan Cabut Gigi Geraham Bungsu
Jika impaksi gigi sudah benar-benar mengganggu, keputusanmu untuk mencabut gigi mungkin hampir membulat. Agar tidak menyesal, lakukan beberapa persiapan cabut gigi geraham bungsu di bawah ini:
Agar dapat menganalisa kondisi gigi geraham bungsu dengan baik, lakukan rontgen secara menyeluruh pada rahang dan gigi. Siapa tahu ternyata rasa sakit yang kamu rasakan bukan karena impaksi gigiKonsultasikan hasil rontgen rahang dan gigi ke dokter gigi umum atau spesialis konservasi gigi. Tujuannya untuk mendapatkan penilaian lebih mendalam dari ahlinya.Lakukan operasi ke dokter gigi spesialis bedah mulut jika memang langkah ini tepat untuk dilakukan. Gigi geraham bungsu berada dengan berbagai saraf tubuh. Operasi yang dilakukan oleh dokter gigi spesialis bedah mulut dapat menghindari risiko masalah pada hidung dan mata.Lakukan proses pencabutan gigi saat kondisi tubuhmu benar-benar sehat. Jika rasanya kurang sehat, lebih baik mengundur jadwal cabut gigi.
Jika Gigi Geraham Bungsu yang Mengalami Impaksi Tidak Dicabut
Beberapa dari kamu mungkin takut melakukan cabut gigi geraham bungsu. Padahal rasanya sudah sangat mengganggu karena impaksi. Perlu kamu ketahui, ada beberapa hal yang akan terjadi jika giigi ini tidak dicabut:
1. Sakit gusi
Gigi yang belum tumbuh sempurna dilindungi oleh gusi. Jika tidak melakukan cabut gigi geraham bungsu saat impaksi, gusi akan semakin terasa sakit dan memicu pembengkakan. Sakit gusi atau pericoronitis ini terjadi karena gigi tersebut sulit untuk dibersihkan.
2. Kerusakan gigi lain
Impaksi gigi geraham bungsu dapat terjadi karena menekan gigi lain saat mencoba tumbuh. Jika dibiarkan, hal ini akan menyebabkan kerusakan pada gigi lain dan yang paling buruk adalah infeksi. Untuk memulihkannya agak sulit karena gigi geraham bungsu harus diluruskan posisinya.
3. Gigi berlubang
Serupa dengan kerusakan gigi yang terjadi karena gigi geraham bungsu, posisinya merugikan kondisi gigi lain. Ada sisi gigi yang akan menjadi sulit untuk dibersihkan atau banyak makanan yang tersisa di sela-selanya. Hal ini selanjutnya dapat menyebabkan gigi berlubang.
4. Kista
Yang satu ini agak lebih mengkhawatirkan. Jika kamu tidak melakukan cabut gigi geraham bungsu, kista bisa saja terbentuk di sekitar tulang rahang, saraf, dan gigi. Gigi ini sebenarnya akan membentuk kantong berisi cairan di bagian tulang rahang. Karena itu lah jika dibiarkan akan memicu tumbuhnya tumor non kanker atau kista.
Pertimbangan untuk Mencabut Gigi
Walaupun cabut gigi geraham bungsu adalah upaya paling tepat untuk mengatasi impaksi gigi dalam kasus ini, kamu harus mempertimbangkan hal lain. Saat berkonsultasi dengan dokter, ceritakan seluruh riwayat kesehatanmu. Karena kamu perlu berhati-hati saat mencabut gigi, karena beberapa hal di bawah ini:
Kamu pernah melakukan radioterapi pada gigi yang akan dicabut.Kondisi rahangmu retak.Kamu sedang hamil di trimester pertama dan trimester terakhir.Kamu mengalami demam, mual, serta muntah sebelum pencabutan gigi.Gigi yang akan dicabut berada dekat dengan jaringan tumor ganas. Jika dicabut akan berisiko untuk menyebar.Menjalani pengobatan bifosfonat dan imunosupresan seperti obat kemoterapi dan kortikosteroid.Kamu penderita diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal stadium akhir, penyakit hati, kanker darah, limfoma, gangguan irama jantung, atau cedera pembuluh darah di bagian otak.
Jika gigi geraham kamu sudah terasa sakit, jangan ragu untuk memeriksakannya ke dokter gigi terdekat menggunakan Okadoc ya.Kamu bisa buat janji bertemu dokter langsung atau konsultasi virtual lewat video call untuk berbagai masalah kesehatan lho!
Yuk download aplikasi Okadoc sekarang juga di Play Store dan App Store.