Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menekankan pentingnya penyaringan atau screening secara ketat terhadap warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA) yang masuk ke Indonesia di tengah krisis pandemi COVID-19 saat ini.
Screening tersebut bertujuan untuk meminimalkan celah terhadap potensi masuknya varian COVID-19 ke Indonesia, kata Wapres dalam Rapat Terbatas tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta, Senin.
“Protokol kesehatan perjalanan internasional, seperti penyesuaian waktu pelaksanaan karantina dan ketentuan tentang PCR bagi pelaku perjalanan internasional dengan tetap mengantisipasi risiko penularan dari negara lain,” kata Ma’ruf Amin saat memimpin rapat terbatas (ratas) melalui konferensi video dari kediaman resmi Wapres di Jakarta, Senin.
Selain itu, Wapres mengimbau kalangan masyarakat untuk menerapkan mitigasi terhadap potensi gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia. Mitigasi tersebut, lanjutnya, harus diperkuat dengan pelaksanaan pengetesan, pelacakan, dan perawatan atau 3T (testing, tracing, treatment) kepada seluruh masyarakat.
“Hal yang sudah kita capai ini perlu kita tetap pertahankan. Untuk itu saya kira kita harus terus memperkuat pertama soal testing, tracing, kemudian isolasi, treatment, dan vaksinasi,” tegasnya.
Terkait vaksinasi, Wapres berharap percepatan pemberian vaksin COVID-19 kepada masyarakat di berbagai daerah segera diwujudkan.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk tetap waspada dengan penularan COVID-19.
“Walaupun penurunan penularan COVID-19 sudah bagus, tetapi kita harus terus waspada. Protokol kesehatan tetap dijaga untuk mencegah penularan,” kata Muhadjir usai mengikuti ratas seperti dikutip di akun Youtube Sekretariat Presiden.
Pemerintah terus mendorong percepatan vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat yang ditargetkan pada Desember 2021 mencapai 291,6 juta penduduk telah mendapatkan vaksin COVID-19.
“Target vaksinasi Desember 2021 sebanyak 291,6 juta penduduk, di mana 80,9 persen untuk dosis pertama dan 59,1 persen untuk dosis kedua,” ujar Muhadjir.