Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan pekan lalu (29/10), IHSG berhasil ditutup menguat +0,79% ke level 6.591. Penguatan disebabkan oleh sentimen dari US CDC yang menentukan Indonesia untuk menjadi level 1 untuk COVID-19.
Sementara itu, PMI Manufaktur IHS Markit Indonesia melonjak menjadi rekor puncak baru 57,2 pada Oktober 2021 dari 52,2 di bulan sebelumnya, didorong oleh peningkatan dalam situasi COVID-19 domestik dan pelonggaran lebih lanjut dari pembatasan.
Sementara itu, dari sector komoditas, harga minyak mentah ditutup menguat pada hari Jumat (29/10), membalikkan kelemahan di awal jual beli. Penguatan didukung oleh harapan bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak, Rusia dan sekutu mereka, yang dikenal sebagai OPEC+, akan mempertahankan pemotongan produksi
Adapun di hari ini, Senin (01/11) akan ada rilis inflasi yang diharapkan meningkat baik y-o-y atau m-o-m.
Selain itu, pada minggu ini, pasar akan fokus pada Fed, diharapkan mengumumkan bahwa mereka akan mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan senilai $120 miliar, dan investor juga menantikan keputusan The Fed tentang waktu kenaikan suku bunga AS.
Sedangkan secara teknikal analis, IHSG ditutup menguat dengan candle bullish dan kembali di atas level 6.585. Indikator stochastic memiliki potensi untuk kembali ke pola golden cross, MACD histogram bergerak negatif (garis lemah) dan volume meningkat.
“Jika IHSG tidak bergerak ke bawah level 6.585 lagi atau bergerak bullish lagi, itu bisa bergerak lebih tinggi di resistance pada kisaran 6.625 – 6.638. Jika IHSG bergerak bearish lagi dan turun di bawah level 6.585, itu bisa penurunan lebih lanjut hingga ke support di kisaran 6.536 – 6.552,” beber analis Kiwoom Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (01/11/2021).
https://pasardana.id/news/2021/11/1/analis-market-01112021-indeks-berpotensi-menuju-resistance-pada-kisaran-6625-6638/
