Home Bisnis Meski Menguat Tipis, tapi Saham Bukalapak Masih Diobral Asing

Meski Menguat Tipis, tapi Saham Bukalapak Masih Diobral Asing

44
0
Meski Menguat Tipis, tapi Saham Bukalapak Masih Diobral Asing

Jakarta, BeritaMu.co.id Saham emiten startup e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) berhasil rebound tipis pada awal perdagangan hari ini, Jumat (13/8/2021).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 09.05 WIB, saham BUKA naik tipis 0,52% ke Rp 970/saham, setelah sempat ambles sekitar 3% pada saat bel pembukaan pasar berbunyi. Nilai transaksi saham ini tercatat sebesar Rp 310,65 miliar, tertinggi di bursa. Sementara, volume perdagangan sebesar R322,21 juta saham, tertinggi di bursa.

Seperti pada empat hari perdagangan sebelumnya, investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 75,66 miliar di pasar reguler. Alhasil, sejak awal ‘manggung’ asing selalu melakukan jual bersih dengan nilai Rp 77,86 miliar. 

Pada Kamis (10/8) kemarin, ditutup anjlok hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) sebesar 6,76% ke Rp 965/saham, melanjutkan kinerja negatif pada Selasa (10/8) lalu yang juga menyentuh ARB 6,76%.

Sementara pada Senin (9/8) lalu, setelah sempat menyentuh auto rejection atas (ARA) 25% pada sesi I, saham BUKA perlahan melorot seiring aksi net sell asing mencapai Rp 492 miliar pada pukul 14.10 WIB. Akhirnya, pada akhir perdagangan Senin, saham BUKA ditutup ‘hanya naik’ 4,72%.

Praktis, saham BUKA baru sekali menyentuh batas kenaikan tertinggi alias auto rejection atas (ARA) 25% pada hari pertama melantai di bursa, Jumat (6/8). Dengan demikian, sejak debut, saham BUKA naik 14,12%.

Meski demikian, ada kabar baik. Dana abadi negara atau Sovereign Wealth Fund asal Singapura GIC Private Limited melakukan pembelian saham BUKA sebanyak 1.600.797.400 atau setara dengan 1,553% modal disetor dan ditempatkan Bukalapak.

Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI, transaksi ini dilakukan pada 5 Agustus 2021 lalu, alias sehari sebelum Bukalapak listing atau mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) pada Jumat (6/8).

Sebagai informasi, dengan melantai di bursa, BUKA meraup dana IPO mencapai Rp 22 triliun, terbesar sepanjang sejarah BEI.

Berdasarkan data resmi BEI, jumlah saham BUKA yang dicatatkan 103.062.019.354 saham, terdiri dari saham pendiri 77.296.514.554 saham dan penawaran umum 25.765.504.800 saham.

Untuk jumlah saham penawaran umum itu setara dengan 25,0% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO dengan harga perdana Rp 850/saham.

Baca Juga :  Wamenkeu Tegaskan UU HPP Telah Terapkan Prinsip Berkeadilan

Harga penawaran ditetapkan di angka penawaran tertinggi Rp 850/unit, dengan begitu total dana yang diraup mencapai Rp 21,9 triliun,

Berdasarkan prospektus IPO, seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham, akan dialokasikan untuk modal kerja perseroan sebanyak sekitar 66%, sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja entitas anak.

Entitas anak yang dimaksud yakni sekitar 15% dialokasikan kepada PT Buka Mitra Indonesia (BMI), 15% dialokasikan kepada PT Buka Usaha Indonesia (BUI), sekitar 1% dialokasikan kepada PT Buka Investasi Bersama (BIB), sekitar 1% dialokasikan kepada PT Buka Pengadaan Indonesia (BPI), sekitar 1% kepada Bukalapak Pte. Ltd. (BLSG) dan sekitar 1% dialokasikan kepada PT Five Jack (Five Jack Indonesia).

Dalam IPO ini, penjamin pelaksana emisi efek BUKA yakni PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas.

Sementara itu penjamin emisi efek yakni ada 19 sekuritas terdiri dari PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Ciptadana Sekuritas Asia, dan PT Investindo Nusantara Sekuritas.

Lalu, ada PT Lotus Andalan Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT Panin Sekuritas Tbk, PT Philip Sekuritas Indonesia, PT Samuel Sekuritas Indonesia, dan PT Sinarmas Sekuritas. Lainnya ada PT Sucor Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, PT UBS Sekuritas Indonesia, PT Valbury Sekuritas Indonesia, PT Victoria Sekuritas Indonesia, PT Wanteg Sekuritas, dan PT Yuanta Sekuritas Indonesia.

Selain itu, perseroan akan mengalokasikan sebesar 0,05% dari saham yang ditawarkan pada saat IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation/ESA) atau sebanyak 14.027.500, dengan harga pelaksanaan ESA yang sama dengan Harga Penawaran IPO.

Perseroan akan menerbitkan opsi saham untuk program MESOP (Management Employee Stock Option Program) sebanyak-banyaknya 4,91% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah pelaksanaan IPO ini atau sebanyak-banyaknya 5.060.345.150 saham.

Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id

[]

(adf/adf)

Demikian berita mengenai Meski Menguat Tipis, tapi Saham Bukalapak Masih Diobral Asing, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210813083632-17-268164/meski-menguat-tipis-tapi-saham-bukalapak-masih-diobral-asing

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here