Home Bisnis Bukan Mimpi! Ketika Indonesia “Say Goodbye” ke Dolar AS

Bukan Mimpi! Ketika Indonesia “Say Goodbye” ke Dolar AS

27
0

Jakarta, BeritaMu.co.id – Bank Indonesia (BI) mencatat aktivitas perdagangan luar negeri dan investasi Indonesia dengan sejumlah negara dengan menggunakan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS) terus meningkat dan berpotensi perlahan meninggalkan penggunaan dolar AS dalam transaksi internasional.

BI mendefinisikan LCS framework adalah penyelesaian transaksi perdagangan antara dua negara yang dilakukan dalam mata uang masing-masing negara di mana setelmen transaksinya dilakukan di dalam yuridiksi wilayah negara masing-masing.

Data BI mencatat, dalam sebulan Indonesia berhasil mengurangi ketergantungan dolar AS sebesar US$ 117,3 juta rata-rata setiap bulan atau setara dengan Rp 1,68 triliun (kurs Rp 14.400/US$).

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan jika dibandingkan dengan nominal yang dikeluarkan dalam perdagangan memang masih kecil, hanya saja tren positifnya masih terus berlangsung.

Misalnya dengan Thailand, rasio transaksi perdagangan Indonesia-Thailand menggunakan skema LCS dalam mata uang THB/IDR terhadap total perdagangan Indonesia-Thailand telah mencapai 1,3% pada 2020, meningkat dibandingkan 0,6% pada 2018.

Bahkan, rasio yang sama untuk transaksi LCS antara Indonesia-Malaysia dalam mata uang MYR/IDR telah mencapai 4,1% pada tahun 2020, hampir 3 kali lipat rasio pada tahun 2018 sebesar 1,4%.

Perkembangan transaksi LCS antara Indonesia-Jepang dalam mata uang JPY/IDR juga terus alami peningkatan sejak dimulai pada September 2020.

Pada periode September-Desember 2020 rasionya terhadap total perdagangan Indonesia-Jepang baru tercatat sebesar 0,1%, kemudian pada periode Januari-Mei 2021 telah meningkat signifikan menjadi sekitar 3,4%.

“Meski rasio penggunaan transaksi LCS secara keseluruhan masih relatif rendah dibandingkan total perdagangan, melihat trennya yang positif, didukung dengan telah dilakukannya penguatan framework LCS dengan tiga negara tersebut serta kampanye LCS yang dilakukan secara komprehensif, ke depan diharapkan penggunaan LCS dengan Thailand, Malaysia, dan Jepang akan semakin meningkat,” katanya kepada BeritaMu.co.id, pekan lalu.

Baca Juga :  Sebelum Pelaksanaan PON XX, Pemerintah Kebut Vaksinasi

Dia mengatakan, pada Agustus ini, Indonesia dan China juga akan memulai penerapan LCS. Sebagai mitra dagang utama, kesepakatan dengan China akan banyak mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap dolar AS.

Dalam 6 bulan tahun ini, ekspor non migas ke China mencapai US$ 21,2 miliar dan impor US$ 25,2 miliar. Kedua negara telah menyelesaikan mekanisme teknis dari pelaksanaan LCS.

“Sementara itu, kerja sama LCS ACCD dengan Tiongkok sudah ditandatangani tetapi belum secara resmi diimplementasikan karena masih menunggu pemenuhan beberapa persyaratan oleh bank-bank ACCD yang ditunjuk. Progress-nya sangat positif sehingga diharapkan dalam waktu dekat kerja sama LCS dengan Tiongkok dapat segera diimplementasikan,” paparnya.

Bank AACD atau Appointed Cross Currency Dealer adalah bank yang ditunjuk oleh otoritas kedua negara untuk memfasilitasi pelaksanaan LCS melalui pembukaan rekening mata uang negara mitra di negara masing-masing.

Ke depan, BI terus menjajaki kerja sama dengan negara lainnya agar ikut meninggalkan dolar AS. Adalah Korea Selatan, India dan negara tetangga Filipina.

Halaman Berikutnya >> Porsi Dolar AS Berkurang di Cadev Global

Demikian berita mengenai Bukan Mimpi! Ketika Indonesia “Say Goodbye” ke Dolar AS, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210808221928-17-267055/bukan-mimpi-ketika-indonesia-say-goodbye-ke-dolar-as

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here