
Jakarta, BeritaMu.co.id – Produksi batu bara RI sampai dengan Semester I-2021 sebesar 297,94 juta ton, atau 47,67% dari target tahun ini 625 juta ton. Adapun di setiap bulannya produksi batu bara secara nasional masih fluktuatif.
Salah satu produsen batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengatakan cuaca menjadi salah satu tantangan produksi yang dialami perusahaan. Hingga semester I-2021 produksi batu bara BUMI diperkirakan mencapai 41 juta ton, dan sebanyak 85-89 juta ton hingga akhir tahun.
“Tantangan yang kami dihadapi adalah hujan lebat yang terus berlanjut, dan produksi yang hampir normal sejauh ini selama pandemi,” kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava, kepada BeritaMu.co.id, Selasa (27/7/2021).
Meski ada tantangan cuaca, Dileep optimistis perusahaan masih berada di jalur yang tepat untuk mencapai target produksinya yang meningkat dibandingkan 2020 sebanyak 81,5 juta ton. Selama musim panas ini permintaan batu bara sangat tinggi, namun dia mengakui tingginya curah hujan berdampak negatif pada pengiriman pasokan batu bara. Pasalnya curah hujan yang tinggi membuat terhambatnya transportasi darat dan keamanan di beberapa tambang bawah tanah.
“Selain itu, tidak ada kapasitas baru yang muncul karena keterbatasan dana,” kata Dileep.
Sepanjang tahun ini, perusahaan memproyeksikan harga batu bara di kisaran US$ 53-56 per ton. Untuk anak usaha BUMI, yakni Kaltim Prima Coal, harga batu bara diperkirakan di level US$ 60-64 per ton, sementara Arutmin US$ 39-42 per ton.
Meski harga batu bara saat ini tengah turun, kurva harga batu bara tetap menunjukkan tren kenaikan yang berkelanjutan. Meski ada fluktuasi harga, perusahaan tetap optimistis bisa mencapai target harga yang ditetapkan untuk batu bara yang diproduksinya. Bahkan dia menilai tren harga tinggi ini bukan hanya akan terjadi pada tahun ini.
“Memang ada beberapa yang menyebabkan fluktuasi harga seperti peningkatan permintaan karena beban musim panas, pemulihan pandemi dan kendala pasokan yang berkelanjutan yang disebabkan oleh kurangnya kapasitas baru, kondisi cuaca buruk, masalah keamanan di negara produsen utama dan masalah transportasi kereta api,” kata Dileep
Berdasarkan data Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dikutip BeritaMu.co.id, Senin, (26/07/2021). Secara rinci produksi per bulannya dari Januari sebesar 47,73 juta ton, Februari turun menjadi 46,11 juta ton.
Selanjutnya pada bulan Maret naik menjadi 49,43 juta ton, bulan April naik tipis menjadi 49,8 juta ton, bulan Mei turun tipis menjadi 49,56 juta ton, dan bulan Juni naik tajam menjadi 55,31 juta ton.
[]
(rah/rah)
Demikian berita mengenai BUMI Proyeksikan Produksi Batu Bara 41 Juta Ton di Semester I, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210727132448-17-263977/bumi-proyeksikan-produksi-batu-bara-41-juta-ton-di-semester-i