Home Showbiz Pemain ‘Snowdrop’ Asyik Promosi di Tengah Kontroversi Distorsi Sejarah Jadi Sorotan

Pemain ‘Snowdrop’ Asyik Promosi di Tengah Kontroversi Distorsi Sejarah Jadi Sorotan

83
0

Pro Kontra Drama Snowdrop

‘Snowdrop’ menceritakan kisah cinta antara mata-mata Korea Utara yang menyamar menjadi mahasiswa Im Soo Ho (Jung Hae In) dan mahasiswi bernama Eun Young Ro (Jisoo).

Beritamu.co.id
Snowdrop” sejak sebelum ditayangkan sudah menuai kontroversi karena dianggap bakal mendistorsi sejarah Korea Selatan. Pasalnya drama ini mengambil latar tahun 1987, ketika Korea Selatan diperintah oleh pemerintahan diktator.

“Snowdrop” menceritakan kisah mata-mata Korea Utara yang menyamar menjadi mahasiswa pascasarjana, Im Soo Ho (Jung Hae In). Cowok ganteng itu sedang menghadapi bahaya karena diburu oleh agen pemerintahan NSA.

Dalam kondisi berdarah usai kecelakaan mobil, Im Soo Ho berhasil memasuki asrama wanita tempat tinggal Eun Young Ro (Jisoo BLACKPINK), mahasiswi Jurusan Sastra Inggris. Wanita cantik itu memutuskan merawat dan menyembunyikan Im Soo Ho di tengah bahaya diawasi.

Di tengah kontroversi ini, para pemain utama “Snowdrop” seperti Jung Hae In, Jisoo dan Kim Hye Yoon rupanya tetap gencar berpromosi. Ketiganya bahkan berkumpul di kolom komentar akun Instagram Jung Hae In untuk mempromosikan episode perdana.

Baca Juga :  Casting Rowoon SF9 di 'The King's Affection' Sempat Disesali Sutradara, Kenapa?

Source: Naver

Perilaku para pemain “Snowdrop” ini rupanya menuai banyak komentar negatif dari netizen Korea Selatan. “Wow, tidak mungkin mereka tidak mencari drama mereka sendiri dan melihat postingan yang semuanya mengkritiknya karena distorsi sejarah dan mereka melakukan itu?” tulis seorang netizen.

“Kita perlu menyingkirkan aktor yang muncul di sini sepenuhnya. Ini adalah masalah kepribadian yang nyata bahwa mereka hanya peduli untuk mendapatkan popularitas dan menghasilkan uang sambil menghina orang-orang yang membawa gerakan demokratisasi,” sambung yang lain.

Di sisi lain begitu episode perdana tayang, muncul petisi penghentian “Snowdrop”. “Selama gerakan pro-demokrasi, jelas ada korban, seperti aktivis, yang disiksa dan dibunuh karena menjadi mata-mata. Terlepas dari fakta sejarah ini, membuat drama dengan konten seperti itu jelas merusak nilai gerakan demokratisasi,” ungkap penulis petisi.

Sementara itu, petisi penghentian drama JTBC ini bahkan sudah ditanda tangani ratusan ribu orang begitu episode perdana ditayangkan. Namun hingga berita ini diturunkan, pihak “Snowdrop” belum memberikan tanggapan.

(wk/amal)

Sumber : https://www.wowkeren.com/berita/tampil/00401816.html

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here