Home Showbiz Fansite Master BTS Asal Korea Ngaku Dilecehkan dan Dibully Saat Hadiri Konser...

Fansite Master BTS Asal Korea Ngaku Dilecehkan dan Dibully Saat Hadiri Konser ‘PTD On Stage’

93
0

Sejumlah fansite master BTS yang berasal dari Korea mengaku mendapat perlakuan tak menyenangkan dari ARMY lokal saat menghadiri konser ‘BTS Permission to Dance On Stage’ di Amerika.

Beritamu.co.id
Fansite master BTS (Bangtan Boys) asal Korea Selatan mengaku telah dilecehkan dan dibully saat menghadiri konser “Permission to Dance” di Los Angeles, Amerika Serikat. Klaim ini akhirnya menjadi perhatian serius di kalangan ARMY, fandom BTS.

Dalam fandom K-Pop Korea, ada individu yang mengambil foto dan video berkualitas tinggi dari idol favorit mereka dan kemudian membagikannya ke situs penggemar. Orang-orang ini biasanya disebut dengan “Home-ma” yang merupakan kependekan dari “Homepage master” atau fansite master.

Mereka memainkan peran besar dalam promosi grup idol, sebab foto-foto yang mereka bagikan dapat diakses oleh banyak orang. Dengan meningkatnya popularitas sebuah grup, fansite master turut mendapatkan ketenaran karena penggemar mulai mengenali karya mereka.

Namun, baru-baru ini ada keluhan dari beberapa fansite master BTS asal Korea. Sebab mereka mengklaim bahwa mereka telah dilecehkan dan diintimidasi oleh ARMY internasional saat menghadiri konser sang idol di Amerika.

Seorang fansite master menulis, “Tolong hentikan serangan fisik yang sembrono di konser! Di area konser ‘Permission to Dance in LA’, beberapa penggemar lokal akan berbisik jika seseorang yang terlihat, Korea, Cina atau Jepang berjalan melewati mereka.”

“Mereka kemudian akan menganggap kami orang Korea dan bahkan melecehkan kami dan ada banyak orang yang merekam kami dengan ponsel mereka. Setelah itu mereka mengancam akan mengunggahnya di TikTok, Instagram dan Facebook,” imbuhnya.

Penggemar tersebut juga mengungkapkan bahwa ada banyak ARMY lokal yang berkumpul untuk menyerang dan memfitnah mereka, karena hal-hal palsu yang mereka baca di internet. Padahal kecintaan mereka pada BTS sungguh tulus.

Dia menuturkan, “Jika kami, fansite master, melakukan ini hanya untuk keuntungan pribadi seperti yang dikatakan penggemar lokal atau penerjemah, lalu mengapa kita mempertaruhkan hidup kita dengan membeli tiket konser yang lebih dari 500 ribu won (sekitar Rp 6,1 juta)”

Baca Juga :  Jaemin NCT dan Nam Goong Min Potensi Besar Jadi Duo Aktor Sempurna, Fans Menjamin Penuh

“Jika kami melihat BTS sebagai alat untuk menghasilkan uang, maka kami tidak akan datang ke konser ini dan kami akan mendapatkan foto dari orang lain dan menjadikannya sebagai barang dagangan untuk dijual. Kami datang ke sini dengan mempertaruhkan hidup kami karena sudah lama tidak bertemu BTS dan kami merindukan mereka. Bukankah salah sampai kita harus dipukuli? Apa yang kita lakukan salah?” tandasnya.

Source: Twitter

Menyusul pernyataan itu, seorang fansite master lain menulis, “Aku tidak meminta semua orang untuk mengikuti budaya fansite master tanpa syarat karena sudah ada sejak lama dan kami juga tidak keras kepala. Aku harap orang tidak akan menghasut, memukul atau mengekspos informasi pribadi berdasarkan informasi tanpa filter tentang fansite master. Konser offline mulai menakutkan.”

Dia menambahkan, “Ketika mereka (tak sengaja) memukul orang lain, mereka akan mengatakan ‘permisi’ atau ‘maaf’ dengan sangat baik. Tapi ketika aku mencoba untuk mengambil foto dengan tidak menghalangi pandangan siapapun, mereka akan memukulku dengan sengaja.”

“Jika aku melihat mereka, mereka akan mengerutkan kening dan mengutukku dalam bahasa Inggris kemudian tertawa dengan sesamanya. Ini benar-benar menunjukkan level mereka. Dua tahun lalu, aku mengalami begitu banyak rasisme dan intimidasi,” lanjutnya.

Seorang fansite master yang lain juga mengungkap pengalaman buruknya saat menghadiri konser BTS di Amerika. Dia memaparkan, “Biarkan aku mengatakan satu hal. Dengan hati seperti apa kamu berburu fansite master? Sangat jelas bahwa kamu bersenang-senang dan itulah yang paling menyakitiku.”

“Kamu menertawaiku dan berpura-pura meludahiku, aku juga melihat ekspresi bahagiamu seolah-olah berhasil menangkap mangsa. Bahkan ada orang yang menarik rambutku, mendorongku dan memukulku. Aku menahannya karena aku harus mengambil foto Taehyung (V). Tapi, apakah menyenangkan menyiksa seseorang?” pungkasnya.

Sementara itu, pengakuan ini membuat banyak penggemar Korea geram. Mereka turut mengungkap kemarahannya karena tak terima para fansite master diperlakukan rasis di negeri orang, padahal mereka telah bekerja keras untuk mengabadikan momen konser sang idol.

(wk/eval)

Sumber : https://www.wowkeren.com/berita/tampil/00398752.html

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here