ANALIS MARKET (02/12/2021) : IHSG Diperkirakan Bergerak Positif Pada Rentang 6480 – 6595

Beritamu.co.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (01/12), IHSG kembali mengalami koreksi melanjutkan hari sebelumnya (30/11), dengan ditutup di level 6507,67 (-0,40%). Para pelaku pasar khawatir terhadap hasil rilis data ekonomi inflasi Indonesia yang semakin meningkat, yaitu di level 1,75%, meski masih dibawah level consensus pasar 1,80%. Disamping itu, para pelaku pasar di dalam negeri khawatir bahwa pandemi virus corona diperkirakan memburuk dalam beberapa bulan ke depan dikarenakan merebaknya varian omicron. Adapun selama perdagangan intraday, IHSG sempat menembus keatas level 6600, namun semenjak jam 11 siang dimana pemerintah mengabarkan tingkat inflasi, IHSG langsung melemah dan berlanjut ke sesi 2. pelemahan IHSG terseret oleh sektor teknologi (-1,80%), properti dan real estate (-1,57%), dan kesehatan (-1,14%). Investor asing tercatat membukukan net sell pada pasar reguler sebesar Rp 590,74 miliar, dengan saham-saham yang paling banyak dijual adalah: ASII, BUKA, BMRI.

Dari bursa AS, diperdagangan semalam (01/12), terjadi pelemahan pada ketiga indeks besar AS, dikarenakan kecemasan investor tentang varian virus corona omicron meningkat dengan konfirmasi kasus pertama di AS di negara bagian California dan pasar juga mencerna komentar Fed tentang inflasi.

Adapun diperdagangan Kamis (02/12) pagi ini, bursa regional Asia sudah dibuka kompak melemah, dari Jepang indeks Nikkei dibuka melemah -0.78%, dan dari Korea Selatan indeks Kospi dibuka melemah -0.86% namun saat ini sempat diperdagangkan menguat. Yang menjadi sentimen penurunan di Asia pada pagi hari ini datang dari Korsel yang merilis neraca dagang yang mengalami penurunan USD 3.09 B di bulan November secara YoY.

Dari dalam negeri, IHSG diperkirakan akan bergerak positif karena masih adanya sentimen dari optimisme window dressing di penghujung tahun 2021 ini.

“IHSG diproyeksi akan bergerak pada rentang 6480 – 6595,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (02/12/2021).