BeritaMu.co.id – Banyak orang mengatakan bahwa rumus standar deviasi Excel sangat diperlukan. Karena rumus ini merupakan salah satu statistik yang bisa dikerjakan dengan Microsoft Excel. Mungkin awalnya bagi pemula cukup membingungkan, namun semakin dipahami semakin mudah digunakan.
Standar deviasi biasanya digunakan untuk menghitung risiko dari sebuah investasi. Apakah risiko yang dimiliki berbanding lurus terhadap keuntungan yang akan didapatkan. Memang investasi apapun akan memiliki risiko, namun kalau bisa dihitung dahulu tentunya bisa mengantisipasi risiko tinggi.
Penggunaan Rumus Standar Deviasi
Dengan memakai rumus standar deviasi Excel akan mendapatkan ukuran dengan penggambaran yang jelas. Simpangan baku atau juga lebih dikenal dengan standar deviasi, merupakan salah satu rumus statistika untuk mengukur kelompok data yang tersebar dari nilai rata-rata.
Sehingga nilai besar kecil yang menunjukkan presisi suatu kumpulan data dapat diketahui. Sangat bermanfaat bagi para investor untuk mengetahui 3 fungsi dari rumus standar deviasi Excel. Kalau kamu berminat mendalami bidang investasi maka wajib menyimak kegunaannya berikut ini:
1. Untuk Pengukur Risiko Investasi
Risiko investasi memang sangat mengerikan bagi para investor. Menjadi ganjalan yang kerap membuat investor maju mundur untuk menanam modal. Dengan bantuan rumus standar deviasi, penanam modal bisa mengukur tinggi rendahnya risiko. Sehingga kerap diandalkan untuk mengambil keputusan.
Dalam dunia penanaman modal, volativitas atau fluktuasi harga dapat dilihat dengan standar deviasi. Ketika ditemukan bahwa standar deviasinya besar, maka semakin besar juga volativitasnya atau fluktuasi harganya. Yang berarti risiko investasi tersebut juga tinggi. Demikian pula sebaliknya.
2. Sebagai Penganalisa Saham
Kenapa rumus standar deviasi Excel harus diketahui oleh para penanam modal. Karena lebar dari suatu kurva distribusi normal dapat ditentukan dengan penghitungan variabilitas. Yang memiliki sebaran data atau kejadian pada distribusi normal adalah:
68% maka artinya adalah dalam standar deviasi -1σ hingga +1σ
95% maka artinya adalah dalam standar deviasi -2σ hingga +2σ
99% maka artinya adalah dalam standar deviasi -3σ hingga +3σ
Ketika ingin menganalisa harga saham yang ada di pasar saham, maka bisa juga menggunakan distribusi normal ini. Sehingga dapat diketahui tingkat kekerapan harga saham tersebut. Apakah harganya kerap terjadi atau malah jarang terjadi. Karena harga saham dikatakan langka ketika semakin jauh dari standar deviasinya.
3. Memilih dan mengukur kinerja reksadana
Demikian juga bagi yang suka menanam investasi dengan reksadana untuk mengembangkan modalnya. Karena standar deviasi merupakan penyimpangan yang didapatkan dari nilai rata-rata. Mean yang artinya adalah rata-rata dari kinerja reksadana.
Kinerja disini yang dimaksud adalah variasi kerja, risiko dan juga keuntungan yang akan didapatkan penanam modal. Sehingga saat nilai standar deviasinya makin tinggi, maka semakin tinggi pula kinerja suatu produk reksadana.
Selain itu juga dapat digunakan sebagai panduan saat memilih beberapa reksadana. Misalnya saat ingin menanam modal di reksadana A yang memiliki deviasi standar 0,4, sementara B deviasi standarnya 0,2. Artinya risiko memilih A lebih tinggi daripada memilih B, sehingga bisa dijadikan acuan.
Rumus Standar Deviasi Excel Pada Statistik
Ketika ingin tahu apakah sample data sudah mewakili semua statistik, pada umumnya ahli statistik menggunakan standar deviasi. Sementara itu fungsi lainnya dari standar deviasi adalah:
- Data rata-rata yang memberikan gambaran mengenai persebaran.
- Memberikan kesimpulan bisa mewakili data populasi atau tidak dengan menggambarkan kualitas data sampel yang didapatkan.
- Pada data yang didapatkan akan diberikan gambaran tentang rentang nilai minimal dan nilai maksimal.
- Dengan pengukuran secara berulang pada perhitungan fisika, akan didapatkan gambaran tentang nilai ketidakpastian.
Rumus Standar Deviasi Excel
Mungkin banyak yang belum tahu dengan rumus deviasi pada Microsoft Excel ini. Karena tidak semua orang menggunakan fungsinya. Rumus standar deviasi Excel adalah sebagai berikut:
=STDEV.S(rentang data)
Rentang data merupakan kolom penting yang berisi data pada microsoft Excel. Data yang ingin diketahui standar deviasinya tinggal di blok kemudian klik saja. Maka hasil yang diinginkan akan segera muncul begitu tombol enter ditekan.
Misalnya kita ingin mengetahui standar deviasi dari data A2 sampai A200. Maka rumus deviasi yang akan kita tuliskan adalah sebagai berikut.
=STDEV.S(A2:A200)
Setelah rumus sudah lengkap tinggal tekan enter untuk mendapatkan hasilnya. Sebenarnya tidak susah dan cukup membantu meringankan pekerjaan.
Berbagai Macam Rumus Standar Deviasi Excel
Ternyata selain rumus diatas masih ada beberpa varian rumus lagi yang dapat digunakan. Rumus yang mencerahkan disaat sudah buntu cara menyelesaikan pekerjaan. Beberapa contohya adalah sebagai berikut:
- STDEV = rumus ini digunakan untuk menghitung standard deviasi dengan mengabaikan nilai logika atau teks yang ada pada data sample.
- STDEVP = rumus ini digunakan untuk menghitung standar deviasi data populasi dengan mudah.
- STDEVP = rumus ini digunakan untuk menghitung standar deviasi dengan versi terbaru pada data populasi.
- STDEVA dan STDEVPA = rumus ini digunakan untuk memproses juga nilai logika atau teks ketika menghitung standar deviasi pada sebuah data sample.
Langkah Menghitung Standar Deviasi Secara Manual
Lalu bagaimana kalau ingin menghitung sandar deviasi dengan cara manual?
- Langkah pertama adalah mencari nilai rata-rata atau mean.
- Cara mencari mean ini dengan menjumlahkan semua data.
- Setelah mendapatkan nilai rata-rata lalu bagi dengan banyaknya data.
- Kemudian langkah selanjutnya adalah mengurangi rata-rata dari nilai data untuk menghitung varian.
- Setelah didapatkan masing-masing nilai, langkah berikutnya adalah dikuadratkan lalu hasilnya dijumlahkan.
- Hasil penjumlahan lalu dibagi dengan jumlah titik data yang dikurangi satu.
- Kemudian yang digunakan untuk mencari deviasi standar adalah akar kuadrat yang didapat dari hasil sebelum poin ke lima.
Cara Mencari Standar Deviasi di Kalkulator
Untuk yang ingin menghitung standar deviasi dengan kalkulator juga bisa. Ternyata kalkulator tidak hanya dipakai untuk menghitung total suatu transaksi atau jumlah saja ya. Cara untuk menghitung dengan kalkulator adalah sebagai berikut:
- Langkah pertama adalah menuju tombol mode
- Lalu memilih mode statistik, pada tombol no 3 (STAT)
- Lakukan langkah selanjutnya dengan menekan tombol 1 (VAR_!).
- Masukkan data yang ingin diketahui jawabannya.
- Kemudian langkah selanjutnya menekan (=), angka,(=) dst.
- Setelah semua data yang ingin dihitung sudah dimasukkan pencet tombol (=).
- Kemudian pencel tombol AC dan shift.
- Untuk mendapatkan hasil akhirnya adalah dengan tombol 1(STAT),4(VAR),3(σx) kemudian diakhiri dengan (=).
Kelebihan Standar Deviasi
Standar deviasi ternyata sangat dibutuhkan beberapa bidang pekerjaan. Tentunya karena memiliki berbagai keunggulan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
- Tindakan istimewa dibandingkan yang lain adalah dari dua kelompok atau lebih dapat dihitung standar deviasi gabungannya.
- Kalau dengan ukuran dispersi lain pada umumnya saat melakukan operasi aljabar terpengaruh oleh fluktuasi pengambilan sampel, maka pada standar deviasi tidak.
- Standar deviasi patokan digunakan untuk mendasari pembandingan variabilitas dua distribusi atau lebih dengan koefisien variasi.
- Pekerjaan statistik lanjutan seperti korelasi, menghitung kemiringan dll umumnya memakai standar deviasi.
- Memiliki peran penting dalam distribusi normal sebagai inti sari pada pengambilan sample dan penyediaan unit pengukuran.
Karena begitu banyaknya fungsi penting rumus standar deviasi Excel, maka sebaiknya dikuasi oleh banyak orang. Terutama yang berkecimpung di dunia penanaman modal dan penghitungan data yang banyak.