BeritaMu.co.id – Untuk Kamu yang biasa browsing di internet, pasti tidak asing lagi dengan nama Chrome atau Chromium bukan? Namun tahukah Kamu apa perbedaan Google Chrome dengan Chromium ini? Jarang sekali orang yang memahaminya dengan detail. Padahal ini merupakan 2 jenis browser yang biasa digunakan saat ini.
Chrome mungkin terdengar biasa, namun bagaimana dengan Chromium? Ada banyak orang yang mengira kalau Chromium adalah hasil modifikasi dari Chrome dan berasal dari Google. Apakah ini benar? Tentu saja hal seperti ini sangat penting untuk dipahami, terlebih lagi bagi Kamu yang sering berselancar di dunia maya.
Dari sekian banyak browser yang bisa digunakan untuk browsing, Chrome memang jauh lebih populer dibandingkan Chromium. Namun apa sebenarnya perbedaan dari kedua jenis browser yang memiliki kemiripan nama ini? Langsung saja, ikuti penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Mengenal Chrome dan Chromium Lebih Jauh
Sebelum kita melakukan pembahasan lebih lanjut, hal pertama yang wajib Kamu pahami adalah Chrome dan Chromium itu sendiri. Disini kita akan mengulas latar sejarahnya terlebih dahulu. Setelah Kamu memahaminya dengan baik, baru kita lanjutkan pembahasan ke perbedaan diantara keduanya.
Penting sekali untuk memahami latar sejarah dari kedua jenis browser ini. Dengan memahami asal muasalnya, tentu akan lebih mudah bagi Kamu untuk memahami perbedaan dari keduanya. Penasaran bagaimana latar kemunculan dari kedua jenis browser ini?
Apa Itu Chromium?
Seringkali orang beranggapan kalau Chromium adalah sejenis malware berbahaya. Padahal pendapat ini sepenuhnya salah. Chromium adalah aplikasi yang benar-benar aman. Perlu dipahami, Chromium adalah web browser open source yang dikembangkan oleh developer bernama The Chromium Project.
Awalnya Chromium ini dikembangkan untuk perangkat dengan Linux OS. Namun saat ini Chromium juga bisa diinstalkan di banyak platform. Salah satunya adalah Windows. Ada keunggulan yang dimiliki oleh Chromium dibandingkan dengan browser lainnya.
Jika browser lain sudah menyediakan platform yang matang, maka Chromium ini masih bisa Kamu otak atik. Tentu saja hanya mereka yang memahami bahasa pemrograman bisa melakukannya. Jadi Kamu bisa menciptakan browser versi sendiri dengan menggunakan Chromium ini.
Ada beberapa alasan yang membuat orang enggan menggunakan Chromium. Diantaranya adalah sifat open source yang dimilikinya. Sebenarnya CHromium versi original benar-benar aman untuk diinstalkan pada perangkat Kamu masing-masing.
Tapi Chromium yang sudah dimodifikasi tentu memiliki potensi malware yang begitu besar karena siapa saja bisa mengotak atiknya. Karena itu Kamu harus sangat berhati-hati ketika mengunduh Chromium dan hendak menginstalnya pada perangkat apapun.
Apa Itu Google Chrome?
Chrome adalah hasil pengembangan dari Chromium yang dilakukan oleh Google. Sama saja seperti Chromium ataupun browser lainnya, aplikasi satu ini biasa digunakan untuk browsing di dunia maya. Tentu saja ada banyak sekali keunggulan dari aplikasi ini dibandingkan dengan Chromium.
Pasalnya Chrome sendiri memang merupakan hasil modifikasi dari Chromium. Jadi sudah jelas apa yang akan Kamu temukan pada Chrome tidak semuanya bisa Kamu temukan pada versi open source. Ketika masih menjadi proyek open source (Chromium), Google bahkan mengaktifkan 27 rendering machine webkit untuk memaksimalkan performa aplikasi satu ini.
Karena itu jangan heran kalau kemudian aplikasi ini bisa sangat ringan ketika digunakan pada perangkat apapun. Versi beta pertama dari Chrome pertama kali dirilis pada tanggal 2 September 2008 lalu. Kemudian versi resminya mulai dirilis pada tanggal 11 Desember 2008.
Perbedaan Google Chrome dengan Chromium
Setelah mengenal lebih jauh mengenai Chromium dan Chrome, kini kita bisa melanjutkan pembahasan ke perbedaan dari kedua aplikasi tersebut. Merujuk pada pembahasan di atas, tentu saja sejarah dari kedua aplikasi ini juga berbeda.
Namun ternyata masih ada perbedaan lain yang bisa Kamu temukan pada kedua aplikasi tersebut. Perbedaan ini juga yang menjadi alasan kenapa Chrome jauh lebih diminati oleh para pengguna internet kekinian. Terlebih lagi aplikasi ini juga menyandang nama besar Google. Langsung saja, ini dia perbedaannya tersebut :
1. Update Otomatis
Perbedaan pertama yang dimiliki oleh kedua aplikasi ini terletak pada status updatenya. Untuk aplikasi Chrome, Kamu hanya tinggal mengunjungi Google Update di Windows ataupun perangkat lainnya. Pada portal ini Kamu bisa melakukan update secara otomatis. Biarkan sistem yang melakukannya untuk Kamu.
Sayangnya fitur satu ini sama sekali tidak tersedia pada Chromium. Jadi proses updatenya harus dilakukan secara manual. Tidak ada portal khusus yang menyediakan Chromium Update secara otomatis. Bahkan bagi pengguna Linux sekalipun, update aplikasi ini tersedia dalam paket tertentu yang harus diunduh dan instal secara mandiri.
2. Laporan Kerusakan dan Statistik Penggunaan
Perbedaan Google Chrome dengan Chromium lainnya terletak pada laporan kerusakan dan statistik penggunaan dari kedua aplikasi. Jika Kamu menggunakan Google Chrome, sudah tersedia fitur khusus untuk melakukan error report dan statistik penggunaan. Kamu hanya tinggal mengisi form yang tersedia dan mengirimkan laporan secara otomatis.
Namun hal ini sama sekali tidak akan Kamu temukan pada aplikasi Chromium. Ketika Kamu mendapati bug atau jenis error lainnya pada aplikasi ini, tidak ada developer yang bisa dihubungi. Karena itulah Chromium sangat rentan menjadi sumber penyebaran virus dan malware berbahaya.
3. Web Store
Google Chrome menyediakan Web Store bagi para penggunanya. Keberadaan web store ini akan sangat memudahkan mereka untuk melakukan update, membeli ekstension, aplikasi dan berbagai jenis kebutuhan lainnya. Keberadaan produk tersebut akan membuat proses browsing jadi jauh lebih aman dan nyaman.
Fitur webstore ini sama sekali tidak tersedia pada pengguna Chromium. Jadi kebanyakan ekstensi yang ada di dalamnya kebanyakan dikembangkan oleh pihak ketiga, bukan pihak official developer seperti Google. Karena itu jangan sembarangan melakukan update ekstensi ketika menggunakan Chromium karena resikonya sangatlah tinggi.
4. Media Codec Support
Perbedaan Google Chrome dengan Chromium selanjutnya terletak pada Media Codec Support. Ada yang tahu apa fungsi dari Fitur satu ini? Salah satu contoh media codec adalah HTML5. Pada aplikasi Chromium, HTML5 hanya tersedia untuk audio dan supportnya juga sangat terbatas. Contohnya seperti Vorbis, Theora, VPM, WebM dan lain-lain.
namun pada Google Chrome, Support Media Codec yang tersedia sudah jauh lebih lengkap. Diantaranya adalah AAC, MP3, dan H.264. Dengan support media codec yang lengkap seperti ini, pengguna bisa lebih nyaman saat mengakses situs seperti Youtube ataupun Netflix.
5. Adobe Flash Plugin
bag Kamu yang belum tahu, Adobe Flash Plugin merupakan sebuah plugin yang bisa membuat kualitas browsing jauh lebih baik. Penggunaannya memungkikan Kamu untuk mengakses berbagai jenis Rick Internet Application, Multimedia, Audio & Video Streaming, dan memungkinkanmu untuk menikmati multimedia, Rich Internet Applications, dan streaming video dan lain-lain.
Fitur satu ini sudah tersedia pada Chrome, namun belum dimiliki oleh Chromium. Ini merupakan salah satu perbedaan Google Chrome dengan Chromium yang paling utama. Saran kami, lebih aman menggunakan Chrome dibanding Chromium, kecuali kalau Kamu adalah seorang developer handal.