Beritamu.co.id, JAKARTA – Timor Leste menjadi negara tujuan ekspor yang potensial bagi produk asal Indonesia. Selain letak geografis yang berdekatan, sejarah bersama dan ketiadaan sentra-sentra produksi di Timor Leste menjadi faktor pendukungnya.
Faktor-faktor itulah yang menjadi tujuan David Jong mendirikan Daya Marketing Unipessoal Lda pada 2005.
Saat itu tidak ada perusahaan yang memiliki visi dan misi sebagai distributor barang konsumsi di Timor Leste, padahal beberapa produk consumer goods Indonesia sebelumnya sudah dikenal dengan sangat baik oleh masyarakat di Timor Leste.
“Letak geografis yang berdekatan, ketiadaan sentra-sentra produksi di Timor Leste, kualitas produk Indonesia yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia dan standar dunia (CODEX) serta harga yang terjangkau bila dibandingkan dengan produk-produk dari negara lainnya merupakan pontesi dan peluang bisnis bagi Daya Marketing,” ungkap David Jong, pemilik sekaligus juga Managing Director Daya Marketing.
Foto: dok. Daya Marketing
Hingga saat ini, Daya Marketing telah bekerja sama dengan 62 wholesales; 44 supermarkets; 222 retailers; 67 mini markets; 1.575 kios dan hawkers; 12 horeca dan 6 institution dalam menjual produk-produk Indonesia di Timor Leste.
Sejumlah loyal buyer untuk produk dari Indonesia yang digandeng Daya Marketing adalah Arira Pangindo, Arnott’s Indonesia, PT Deiho Canning Company dan PT Citraraja Ampat Canning, PT Fonisa Nusapersada, PT Heinz ABC Indonesia, PT Kino Indonesia Tbk, PT Megasari Makmur, PT Graha Bumi Hijau, PT Sinar Sosro, dan PT Zensei Indonesia.
Adapun, nilai impor Daya Marketing Unipessoal Lda pada 2020 mencapai Rp21,8 miliar (FOB).
Hadapi Berbagai Tantangan
Upaya Daya Marketing untuk sukses menjadi distributor resmi dari berbagai perusahaan Indonesia di Timor Leste itu bukannya tanpa kendala. Salah satu tantangan yang dihadapi perusahaan ini antara lain banyaknya pengusaha lain yang mengimpor barang sejenis dari Indonesia.
Pasalnya, tidak ada peraturan yang secara khusus mengatur mengenai perlindungan kepada distributor resmi dan tidak adanya instansi yang secara khusus mengawasi harga dasar dari suatu produk di Timor Leste. Selain itu, pengurusan dokumen di Dili Port yang berbelit-belit mengakibatkan proses pengeluaran kontainer sering terhambat.
Namun, Daya Marketing tidak menyerah dengan kondisi tersebut.
“Tantangan tersebut tidak menyurutkan semangat Daya Marketing untuk terus berkiprah melakukan penetrasi atas produk-produk Indonesia,” ujar David Jong.
Tak hanya menjual produk-produk Indonesia di seluruh Distrik di Timor Leste, Daya Marketing juga gencar melakukan promosi dalam berbagai bentuk, termasuk memasang iklan pada koran dan majalah, memberikan contoh produk di supermarket dan kampus, melakukan photo contest, dan kampanye di media sosial.
Selain itu juga, Daya Marketing selalu aktif berpartisipasi dalam memasarkan dan memamerkan produk-produk yang dimpor dari Indonesia khususnya pada night market di Timor-Plaza Dili dan kegiatan turnamen olahraga, serta membantu para korban bencana alam.
“Daya Marketing juga selalu setia mendukung setiap kegiatan yang dilakukan oleh KBRI Dili seperti peringatan HUT RI, Kegiatan Pameran Perdagangan, Malam Seni Budaya, dan kegiatan KBRI Dili lainnya.”
Foto: dok. Daya Marketing
David Jong mengatakan Daya Marketing juga selalu berupaya memberikan layanan terbaik kepada para konsumen sehingga merasa nyaman saat membeli produk-produk yang diimpor dari Indonesia. Perusahaannya juga menempatkan karyawan yang lebih berpengalaman pada tempat yang tepat sehingga dapat menangani masalah dengan lebih efektif dan memberikan pelayanan yang prima kepada para konsumen.
“Mengingat pepatah pembeli adalah raja, maka Daya Marketing selalu berupaya memberikan kualitas pelayanan yang terbaik bagi para konsumen,” ungkapnya.
Daya Marketing pun menilai potensi untuk mengimpor produk-produk consumer goods dari Indonesia ke depan masih sangat besar. Terlebih lagi, Timor Leste masih sangat bergantung dengan impor produk dari Indonesia di tengah minimnya sentra-sentra produksi di negara tersebut.
“Produk potensial yang bisa diimpor ke Timor Leste ialah rempah-rempah, Asian fruits, UHT milk, frozen food, seperti fish, finger food dan frozen fruit.”
Dengan loyalitas yang ditunjukkannya, Daya Marketing Unipessoal Lda tercatat sebagai salah satu penerima Penghargaan Primaduta (Primaduta Award) tahun 2021.
Penghargaan Primaduta merupakan salah satu wujud apresiasi Pemerintah Indonesia yang disampaikan oleh Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) kepada para pembeli mancanegara atas dukungan dan loyalitasnya, secara berkesinambungan membeli produk Indonesia, dan memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan ekspor nasional. Penghargaan ini diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan setiap tahun.
.
. :
.
Beritamu.co.id . Follow sosial media kami
.
sumber : https://ekonomi.bisnis.com/read/20211108/9/1463201/primaduta-award-2021-di-timor-leste-daya-marketing-sukses-pasarkan-produk-indonesia