Binsis.com, JAKARTA – Kabar mengejutkan diterima Sein Co. Ltd pada 28 September 2012 bahwa Kuang Ming, produsen produk kimia asal Taiwan, akan berhenti memproduksi Asam Sulfamat atau Sulfamic Acid pada akhir tahun itu.
Informasi itu sontak membuat perusahaan yang bergerak di industri kimia sejak 1976 dan memasok produk kimia ke pasar Korea Selatan dan dunia itu pun segera mencari opsi lain. Pilihan untuk produsen Sulfamic Acid baru akhirnya jatuh pada perusahaan Indonesia, yakni PT Timuraya Tunggal.
Namun, para importir dari seluruh dunia yang berdagang dengan Kuang Ming ternyata juga menghubungi PT Timuraya Tunggal. Alhasil, Sein Co. Ltd hampir tidak dapat menghubungi produsen asal Indonesia tersebut.
“CEO kami, Mr. Baek tidak punya pilihan selain terbang ke Jakarta, Indonesia, tempat yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya tanpa janji temu. Dia menunggu di depan kantor selama satu jam karena dia tiba di sana satu jam lebih awal dari jam kantor reguler di Indonesia,” demikian keterangan resmi Sein Co. Ltd.
Foto: dok. Sein Co. Ltd
Untungnya, dia bisa bertemu dengan beberapa petinggi di PT Timuraya Tunggal. Dalam sejumlah lawatannya kemudian, akhirnya kesepakatan kerja sama antara Sein Co. Ltd dengan PT Timuraya Tunggal dapat dirampungkan.
“Kini, Timuraya telah menjadi salah satu partner terbaik di perusahaan kami.”
Sejak 2012 itu pula, Sein Co. Ltd yang bertempat di daerah Gangnam-daero, Seocho-gu, Korea Selatan mengimpor produk kimia berupa Sulfamic Acid TS Grade, dan Sulfamic Acid TM Grade dari Indonesia.
Produk Indonesia Kompetitif
Produk yang diimpor oleh Sein Co. Ltd ini, sulfamic acid, merupakan produk yang sangat bersaing di pasaran Korea Selatan. Produk ini memiliki keunggulan baik dari segi kualitas maupun harga.
Produk tersebut dapat digunakan dan diaplikasikan ke beberapa tujuan seperti descaling, acid cleaning, nitrite removal, anodizing metals, electroplating serta dapat dipasok kepada manufaktur lainnya seperti produsen sodium cyclamates/sweeteners dan manufaktur pembuat flame retardents atau penghambat nyala.
“Bahkan produk sulfamic acid dari Indonesia ini sekarang merupakan pemain nomor 1 di pasar Korea.”
Foto: dok. Sein Co. Ltd
Dalam beberapa tahun terakhir impor Sein Co. Ltd dari Indonesia juga meningkat, termasuk saat pandemi Covid-19 merebak. Bila sebelumnya hanya 1-2 kontainer per tahun, saat ini mereka mengimpor minimal sekitar 1.000-1.600 metric ton secara rutin dari Indonesia untuk pasar Korea Selatan. Jumlah itu belum termasuk impor untuk pasokan ke pasar di negara lainnya melalui Sein Co. Ltd.
Padahal, perusahaan ini juga dihadapkan dengan persaingan ketat di pasar Korea dengan hadirnya produk impor dari Taiwan, Jepang dan Tiongkok yang juga memiliki harga yang sangat kompetitif. Apalagi, awalnya asam sulfamat dari Indonesia kurang dikenal di pasar Korea.
Sein Co. Ltd menegaskan tak gentar menghadapi kondisi dengan persaingan ketat tersebut. Melalui promosi yang aktif, perusahaan ini menekankan keunggulan produk kimia asal Indonesia.
Foto: dok. Sein Co. Ltd
“Ketika kami mulai mempromosikan produk kami di pasar Korea, kami menekankan tidak hanya daya saing harga, tetapi juga kualitas tinggi, berbagai grade, pengemasan produk yang cermat dari produk Indonesia.”
Dengan loyalitas yang ditunjukkannya, Sein Co. Ltd tercatat sebagai salah satu penerima Penghargaan Primaduta (Primaduta Award) tahun 2021.
Penghargaan Primaduta merupakan salah satu wujud apresiasi Pemerintah Indonesia yang disampaikan oleh Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) kepada para pembeli mancanegara atas dukungan dan loyalitasnya, secara berkesinambungan membeli produk Indonesia, dan memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan ekspor nasional. Penghargaan ini diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan setiap tahun.
.
. :
.
Beritamu.co.id . Follow sosial media kami
.
sumber : https://ekonomi.bisnis.com/read/20211104/9/1461743/primaduta-award-2021-sein-co-ltd-yakin-produk-kimia-indonesia-mampu-bersaing-di-dunia