Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, IHSG kembali melemah pada perdagangan kemarin (28/10) dan cukup dalam sebesar -1,18%, menyusul pelemahan yang terjadi pada bursa Asia. Pelemahan bursa disebabkan karena perlambatan laju ekonomi yang diperkirakan akan terjadi pada laporan periode kuartal 3/2021, karena pasokan barang belum terserap optimal, sementara harga komoditas energi menguat dan penyerapan tenaga kerja belum optimal. Polling Dow Jones memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS akan sebesar 2,8% ketika tadi malam diumumkan oleh Departemen Perdagangan AS. Meski masih terhitung menguat, catatan pertumbuhan PDB itu akan menjadi yang terlemah di era pemulihan pandemi. Hal tersebut tentu mengkhawatirkan para investor dalam negeri. Pada perdagangan kemarin (28/10), investor asing akhirnya membukukan net sell sebesar Rp 504,71 miliar setelah beberapa hari ini mencetak net buy. Sektor-sektor yang menyebabkan pelemahan pada IHSG adalah sektor energi (-2,68%), industri (-2,23%), dan sector non siklikal (-1,84%). Saham yang paling banyak dikumpulkan investor asing adalah BBNI, INDY, BBTN.
Di sisi lain, Bursa saham AS ditutup menguat pada perdagangan Kamis (28/10), menyusul berlanjutnya gelombang positif dari rilis kinerja emiten kakap di AS, data pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi. Indeks Dow Jones menguat 0,68%, hampir menyentuh lever tertingginya, Indeks S&P 500 melesat 0,98% ke level tertinggi barunya, dan indeks Nasdaq berakhir dengan lompatan sebesar 1,39%. setelah di tengah perdagangan sempat mencapai titik tertinggi baru. Saham Apple dan Amazon menjadi penopang dengan kenaikan masing-masing sebesar 2,5% dan 1,6% jelang rilis kinerja kuartal III-2021, sementara Tesla melejit 3,7%. Investor merespons positif pertumbuhan ekonomi AS kuartal III-2021 yang dirilis pada angka 2%, atau melambat dari kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,7%. Capaian tersebut di bawah ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones yang mengestimasikan pertumbuhan PDB sebesar 2,8% di tengah inflasi dan penyerapan tenaga kerja belum optimal. Kabar positif juga muncul dari data klaim tunjangan pengangguran yang berada di angka 281.000, atau lebih baik dari proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang semula memperkirakan angka 289.000.
Sementara itu, Dari bursa Asia diperdagangan Jumat (29/10) pagi ini, indeks Jepang, Nikkei diperdagangkan di zona merah (-0,93%), dan indeks Korea, Kospi juga bergerak di zona merah (-0,58%). Investor mengamati pergerakan saham pemasok Apple, di bursa Asia setelah penjualan Apple di bawah ekspektasi Wall Street pada kuartal keempat. CEO Apple mengatakan, ada kendala pasokan yang lebih besar dari perkiraan pada iPhone, iPad, dan Mac.
“Meski bursa AS menguat pada perdagangan tadi malam, IHSG kelihatannya berpotensi melemah untuk hari ini, terseret oleh pelemahan bursa Asia pada pagi hari ini. Ditambah lagi investor hari ini menunggu data ekonomi manufacturing PMI, dan inflasi yang akan dirilis pada Senin pekan depan,” beber analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (29/10/2021).
https://pasardana.id/news/2021/10/29/analis-market-29102021-ihsg-berpotensi-melemah/