Home Bisnis Tertekan Terus, Rupiah Bisa Sentuh Rp 14.200/US$ Hari Ini

Tertekan Terus, Rupiah Bisa Sentuh Rp 14.200/US$ Hari Ini

15
0
Di Kurs Tengah BI dan Pasar Spot, Rupiah Kompak Menguat Tipis

Jakarta, BeritaMu.co.id – Nilai tukar rupiah tertahan di zona merah bahkan cukup dalam melawan dolar Amerika Serikat (AS) hingga pertengahan perdagangan Senin (25/10). Bank sentral AS (The Fed) yang semakin dekat melakukan tapering membuat pelaku pasar mulai mengatur ulang posisinya, dari sebelumnya “memihak” rupiah kini mulai wait and see. 

Begitu perdagangan dibuka rupiah langsung melemah 0,28% ke Rp 14.160/US$. Depresiasi rupiah kemudian membengkak hingga 0,45% ke Rp 14.185/US$, dan tertahan hingga pukul 12:00 WIB.

Rupiah terlihat masih akan melemah di sisa perdagangan hari ini bahkan tidak menutup kemungkinan menyentuh Rp 14.200/US$. Sebab, di pasar non-deliverable forward (NDF) rupiah siang ini lebih lemah ketimbang beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan pagi tadi. 

Periode
Kurs Pukul 8:54 WIB
Kurs Pukul 11:54 WIB

1 Pekan
Rp14.184,50
Rp14.192,0

1 Bulan
Rp14.193,80
Rp14.222,0

2 Bulan
Rp14.262,50
Rp14.265,0

3 Bulan
Rp14.312,50
Rp14.317,0

6 Bulan
Rp14.453,00
Rp14.452,0

9 Bulan
Rp14.596,00
Rp14.591,0

1 Tahun
Rp14.749,00
Rp14.747,0

2 Tahun
Rp15.238,80
Rp15.302,5

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

Ketua The Fed, Jerome Powell, pada pekan lalu menyatakan sudah waktunya melakukan tapering.

“Saya berfikir sekarang saatnya melakukan tapering, saya tidak berfikir sekarang saatnya menaikkan suku bunga,” kata Powell dalam konferensi virtual Jumat (23/10), sebagaimana diwartakan Reuters.

Powell menyatakan saat ini ada 5 juta tenaga kerja yang masih belum teserap seperti sebelum pandemi penyakit virus corona (Covid-19) melanda dunia.

Baca Juga :  Saham-saham Paling Tekor Sebulan, Masih Ada 5 yang Tercuan!

“Kami pikir kami bisa bersabar (untuk menaikkan suku bunga) dan membiarkan pasar tenaga kerja pulih,” tambahnya.

Selain iu, Powell juga menegaskan inflasi yang tinggi di Amerika Serikat saat ini ke depannya akan melandai. Pernyataan Powell mengindikasikan suku bunga baru akan dinaikkan pada tahun 2023.

Namun, beberapa analis melihat inflasi di AS masih tetap tinggi, dan suku bunga kemungkinan akan dinaikkan secara agresif.

“Dolar AS masih cederung menguat. Anggota The Fed perlahan mulai mengakui jika inflasi masih cenderung naik sehingga kemungkinan akan ada kenaikan suku bunga yang agresif yang membuat dolar AS kuat,” kata Kim Mundy, analis mata uang di Commonwealth Bank of Australia, sebagaimana diwartakan CNBC International.

Berbeda dengan Powell, mayoritas anggota dewan The Fed memang melihat suku bunga bisa dinaikkan tahun depan.

Setiap akhir kuartal, The Fed akan memberikan proyeksi suku bunganya, terlihat dari dot plot. Setiap titik dalam dot plot tersebut merupakan pandangan setiap anggota The Fed terhadap suku bunga.

Dalam dot plot yang terbaru, sebanyak 9 orang dari 18 anggota Federal Open Market Committee (FOMC) kini melihat suku bunga bisa naik di tahun depan. Jumlah tersebut bertambah 7 orang dibandingkan dot plot edisi Juni. Saat itu mayoritas FOMC melihat suku bunga akan naik di tahun 2023.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

[]

(pap/pap)

Demikian berita mengenai Tertekan Terus, Rupiah Bisa Sentuh Rp 14.200/US$ Hari Ini , ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211025114818-17-286274/tertekan-terus-rupiah-bisa-sentuh-rp-14200-us–hari-ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here