BeritaMu.co.id –
Foto Source: liverpoolecho
Pelatih bernama lengkap Jürgen Norbert Klopp dikenal sebagai
pelatih yang mempopulerkan gaya bermain gegenpressing.
Istilah ini mengacu pada upaya untuk menekan lawan sesegera mungkin setelah
kehilangan bola untuk menguasainya kembali. Ia menyebut ketika pemain lawan
merebut bola, momen terpenting untuk merebutnya kembali adalah saat
pemain-pemain lawan masih mengorganisir diri untuk melakukan serangan. Bagi
Klopp sebuah serangan balik terbaik yang efektif adalah terpenting dalam
sepakbola. Taktik ini membuat Klopp membutuhkan pemain dengan kecepatan,
organisasi permainan, disiplin dan stamina yang baik.
Sebagai pemain, karir Klopp sebenarnya biasa-biasa saja. Ia
menghabiskan mayoritas karirnya di Mainz 05, yang bermain di Bundeliga 2. Ia
bermain bersama klub tersebut sejak 1990. Sebagai pemain, Klopp berkarakter
pekerja keras dan mengandalkan fisik. Awalnya ia berposisi sebagai penyerang
tetapi kemudian ia dipindah menjadi seorang bek. Total ia mencetak 52 gol
sepanjang karirnya sebagai pemain. Ia dikenal sebagai pemain yang punya
komitmen dan perilaku baik sehingga ia menjadi favorit para fans.
Tahun 2001 ia pensiun sebagai pemain dan langsung menjadi pelatih
Mainz 05. Di klub berjuluk Die Nullfünfer ini, Klopp melatih selama tujuh
tahun. Ia berhasil membawa Mainz 05 promosi ke Bundesliga tahun 2004, sebuah
prestasi yang baru dicapai oleh Mainz 05. Di musim pertama ia membawa Mainz 05
duduk di posisi 11, padahal Mainz 05 menjadi klub dengan budget terkecil dan punya stadion paling kecil di antara 17 klub
Bundesliga lainnya. Tetapi ia gagal mempertahankan Mainz 05 di Bundesliga
sehingga tahun 2007 kembali degradasi dan Klopp mundur sebagai pelatih setahun
berikutnya.
Klopp lantas melatih Borussia Dortmund. Ia berhasil membawa Marco
Reus dkk saat itu menjuarai Bundesliga tahun 2010-2011. Tahun berikutnya ia
memberi double winners untuk
Dortmund. Bahkan di Bundesliga ia meraih 81 poin, tertinggi dalam sejarah
Bundesliga saat itu. Tahun 2013 ia berhasil membawa Dortmund lolos ke babak
final Liga Champions tapi kemudian kalah dari Bayern Munchen. Tahun 2015 ia
mundur dari Dortmund. Selama menangani Dortmund, Klopp berhasil mengorbitkan
pemain-pemain macam Robert Lewandowski, Mario Gtze, Ilkay Gündogan dan Matts
Hummels menjadi pemain top.
Di tahun yang sama ia ditunjuk melatih Liverpool menggantikan
Brendan Rodgers. Di musim pertama ia berhasil membawa Liverpool menjadi runner up Piala Liga dan Piala UEFA. Hal
ini membuat ia sempat dijuluki sebagai spesialis runner up. Tahun 2018 ia kembali membawa Liverpool menjadi runner up Liga Champions setelah
ditaklukkan Real Madrid 1-3 di babak final. Baru pada tahun 2019, ia berhasil
mempersembahkan gelar Liga Champions bagi Liverpool setelah mengalahkan
Tottenham Hotspur di final dengan skor 2-0.
Gaya gegenpressing Klopp
telah terbukti berhasil menjadikan Liverpool sebagai salah satu klub dengan
serangan paling mematikan di Eropa. Ia memiliki Mo Salah, Sadio Mane dan
Roberto Firmino yang memenuhi kriteria untuk menjalankan taktiknya. Ia juga
memiliki dua bek sayap, Andrew Robertson dan Trent Alexander-Arnold yang mampu
memainkan bola dengan cepat. Josep Guardiola sendiri menyebut bahwa Klopp
adalah pelatih terbaik di dunia yang mampu menciptakan gaya menyerang.
Meski demikian bukan berarti gaya ini lepas dari kritik. Liverpool
pernah dinilai tidak mampu mengontrol permainan dan menjaga pertahanan karena
terlalu fokus untuk menyerang dan mencetak banyak gol. Ia berhasil menjawab
kritik tersebut pada musim 2018-2019. Berkat mendatangkan Alisson Becker, Klopp
berhasil mencapai 12 clean sheets (tanpa
kebobolan).
Klopp menyebut bahwa ide gegenpressing-nya
bersumber dari pelatih legendaris asal Italia, Arrigo Sacchi. Sacchi
mengenalkan ide menutup ruang bagi pemain lain untuk mempersempit ruang gerak
mereka sehingga bola mudah direbut dan segera digulirkan untuk serangan balik.
Selain Sacchi, ia juga mengaku mendapat inspirasi dari mantan pelatihnya di
Mainz 05, Wolfgang Frank. Bagi Klopp, taktik sangat berperan dalam sepakbola.
Selain taktik, Klopp juga dikenal sangat mementingkan faktor
emosional dalam sepakbola. Oleh karena itu ia berusaha menjadi pelatih yang tak
sekadar juru taktik, tetapi juga motivator bagi para pemainnya. Klopp memang
kerap mendatangi pemainnya secara pribadi dan memberi apresiasi atas kinerja
mereka pasca pertandingan.