Beritamu.co.id – PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IDX: IATA) akan mengambilalih perusahaan tambang batu bara dan minyak bumi milik PT MNC Energi, anak usaha PT MNC Investama Tbk (IDX: BHIT).
Sehingga, IATA akan menjadi pengelola tambang batu bara dan minyak milik Grup MNC.
Investor Relations MNC Group MNC, Natassha Yunita mengungkapkan, rencana transaksi tersebut merupakan langkah strategis bagi IATA untuk memanfaatkan momentum yang timbul dari lonjakan harga komoditas batu bara yang berkelanjutan.
“IATA meyakini, akuisisi ini tidak hanya akan mendongkrak prospek bisnis, tetapi juga secara signifikan menguatkan nilai perusahaan, karena IATA mengubah kepentingan bisnisnya dari sektor transportasi dan infrastruktur ke sektor energi,” kata dia kepada media, Jumat (15/10/2021).
Ia beralasan, harga batu bara Newcastle melonjak hingga menyentuh angka 269,5 dolar AS per ton pada bulan ini, yang merupakan harga tertinggi sepanjang masa.
Adapun harga saat ini berada di level 245 dolar AS per ton.
“Harga batu bara diperkirakan akan tetap tinggi karena pasokan yang terus menyusut. Permintaan di China dan bagian lain dunia terus meningkat, bahkan akan meningkat lebih tinggi karena musim dingin yang akan datang sebentar lagi, pembukaan kembali ekonomi pasca pandemi dan banjir di provinsi Shanxi, pusat penambangan batu bara terbesar di China,” papar dia.
Ia menambahkan, IATA akan menjadi entitas induk untuk seluruh perusahaan batu bara MNC Group.
Sehingga IATA akan mengambil alih: PT Bhakti Coal Resources, perusahaan ekplorasi dan produsen tambang batu bara di Sumatera Selatan yang memiliki estimasi sumberdaya sebesar 1,75 miliar MT dan estimasi cadangan sebesar 750 juta MT.
Selain itu, IATA juga akan menjadi induk usaha PT Nuansacipta Coal Investment, perusahaan ekplorasi dan produsen tambang batu bara di Kalimantan Timur dan PT Suma Sarana, perusahaan ekplorasi minyak di wilayah Provinsi Papua.
“Akuisisi ini akan terjadi setelah hasil uji tuntas dan valuasi terhadap PT MNC Energi selesai dijalankan. Dengan asumsi, semua proses due diligence berjalan lancar, IATA akan segera meminta restu OJK, dengan target penyelesaian transaksi pada akhir kuartal I 2022,” ungkap dia.
https://pasardana.id/news/2021/10/15/grup-mnc-akan-alihkan-bisnis-tambang-kepada-iata/