Beritamu.co.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, setelah mengalami penguatan signifikan di pekan lalu, IHSG (-0.34%) berakhir melemah di perdagangan Senin (11/10) ke level 6462.31. Secara sektoral, saham teknologi (-3.12%) dan saham konsumen non primer (-1.50%) menjadi penekan pergerakan indeks. Dari domestik, data penjualan ritel Indonesia bulan Agustus masih terpantau turun 2.1%, dari sebelumnya -2.9%. Investor masih terus memantau prospek kebijakan moneter yang lebih ketat, krisis ekonomi yang memicu inflasi berkelanjutan hingga laporan kinerja kuartal 3. Di tempat lain, Investor asing masih tercatat melakukan aksi beli bersih sebanyak IDR 903.70 miliar dengan saham yang paling banyak di beli investor asing BBRI, BMRI, AGRO.
Di sisi lain, pada Bursa AS, mayoritas indeks kembali terkoreksi pada hari Senin (11/10), karena investor mempertimbangkan tanda-tanda inflasi yang sedang berlangsung dan tantangan terkait pasokan dan menunggu lebih banyak data tentang pendapatan perusahaan. Bagi investor, pick-up di musim pendapatan kuartal ketiga minggu ini akan membantu menawarkan komentar perusahaan lebih lanjut seputar dampak kenaikan harga di seluruh pemulihan ekonomi. Bank-bank besar siap untuk melaporkan minggu ini, dengan nama-nama termasuk JPMorgan Chase (JPM), Bank Amerika (BACA), Morgan Stanley (NONA) dan Goldman Sachs (GS)masing-masing karena hasil posting triwulanan.
Sementara itu, diperdagangan Selasa (12/10) pagi ini , indeks Nikkei (-0.56%) dan Topix (-0.45%) dibuka lebih rendah setelah kenaikan lebih lanjut dalam harga komoditas meningkatkan kekhawatiran atas inflasi menuju musim pendapatan perusahaan. Bagi investor, kenaikan harga komoditas secara luas telah mengancam akan memberikan tekanan lebih lanjut pada margin perusahaan. Perusahaan telah bergulat dengan sejumlah tantangan sisi penawaran, termasuk kemacetan pelabuhan dan kelangkaan tenaga kerja, yang diperkirakan akan menyeret pertumbuhan laba menuju musim pendapatan kuartal ketiga akhir pekan ini dan selama bulan depan. Di tempat lain, Evergrande masih belum membayar investor obligasi. Beberapa pemegang dua uang kertas dolar yang berbeda dengan kupon yang jatuh tempo pada hari Senin (11/10) mengatakan bahwa mereka belum menerima uang mereka, sehingga total bunga yang harus dibayar pengembang menjadi $148 juta.
Dari komoditas, harga minyak WTI (-0.38%) cenderung stabil di level US$ 80 per barel. Sementara harga batu bara (+14.06%) naik signifikan setelah Provinsi Shanxi menangguhkan produksi 60 tambang batu bara, karena hujan deras dipekan lalu menyebabkan tanah longsor di banyak kota. Adapun Penghentian produksi tambang batu bara di Shanxi menambah tekanan baru pada China yang sudah berjuang dengan krisis energi yang telah menyebabkan penjatahan listrik untuk pabrik-pabrik dan bahkan menyebabkan pemadaman di pemukiman penduduk.
“Secara sentiment, pergerakan IHSG hari ini berpotensi mixed. Minimnya sentiment dalam negeri dan aksi tunggu pasar pada laporan kinerja kuartal 3 menjadi penggerak indeks hari ini,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Selasa (12/10/2021).
https://pasardana.id/news/2021/10/12/analis-market-12102021-pergerakan-ihsg-berpotensi-mixed/