Jakarta, BeritaMu.co.id – Seiring Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah, tercatat ada setidaknya 15 besar saham yang ambles hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 7% pada perdagangan hari ini, Senin (11/10/2021).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), HSG melemah 0,34% ke posisi 6.459,697 dengan nilai transaksi mencapai Rp 16,19 triliun dan volume perdagangan mencapai 28,25 miliar saham.
Kendati IHSG turun, investor asing pasar saham masuk ke bursa domestik dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 553,73 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 349,98 miliar.
Berikut 15 besar saham yang menyentuh batas ARB hari ini (11/10).
Bank Neo Commerce (BBYB), saham -6,99%, ke Rp 1.330/saham
Mulia Industrindo (MLIA), -6,95%, ke Rp 1.740/saham
Putra Rajawali Kencana (PURA), -6,90%, ke Rp 54/saham
Yanaprima Hastapersada (YPAS), -6,90%, ke Rp 540/saham
Graha Layar Prima (BLTZ), -6,85%, ke Rp 3.400/saham
Mahaka Media (ABBA), -6,81%, ke Rp 438/saham
Natura City Development (CITY) , -6,80%, ke Rp 137/saham
Multistrada Arah Sarana (MASA), -6,79%, ke Rp 4.940/saham
Asuransi Bintang (ASBI), -6,79%, ke Rp 302/saham
IndoSterling Technomedia (TECH), -6,71%, ke Rp 7.650/saham
Multipolar (MLPL), -6,70%, ke Rp 390/saham
Trimuda Nuansa Citra (TNCA), -6,70%, ke Rp 835/saham
Matahari Putra Prima (MPPA), -6,67%, ke Rp 700/saham
Mega Manunggal Property (MMLP), -6,67%, ke Rp 560/saham
Cipta Selera Murni (CSMI), -6,63%, ke Rp 3.240/saham.
Menurut data di atas, saham emiten bank BBYB menjadi yang paling anjlok, yakni sebesar 6,99% ke Rp 1.330/saham. Dengan ini, saham BBYB sudah merosot selama 3 hari beruntun.
Alhasil, dalam sepekan saham BBYB turun 3,27%, sementara dalam sebulan ambles 15,02%.
Kabar terbaru, perusahaan fintech PT Akulaku Silvrr Indonesia yang disokong Grup Alibaba milik crazy rich China, Jack Ma, resmi menjadi pengendali emiten BBYB.
Hal ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang kedua pada Jumat (8/10) pekan lalu untuk mengesahkan PT Akulaku Silvrr Indonesia sebagai pengendali BBYB.
Bersama saham BBYB, saham emiten yang bergerak di bidang jasa pengangkutan dan transportasi PURA juga terjungkal 6,90%. Praktis, dengan ini saham PURA sudah terbenam di zona merah selama 7 hari perdagangan beruntun.
Sebelumnya, saham PURA berhasil ‘bangkit’ dan naik terjadi seiring pemilik Pesantren Daarul Qur’an dan Grup Paytren ustaz Yusuf Mansur–yang mengoleksi saham PURA–menyebut kode saham PURA dalam unggahan terbaru di akun Instagram pribadinya, Senin (27/9).
Saham ini terakhir bergerak pada 1 Juli lalu, ketika merosot dari Rp 51/saham ke level gocap atau Rp 50/saham. Setelah sempat menyentuh harga Rp 146/saham pada awal Juli 2021 saham PURA memang cenderung anjlok hingga ke level terendah.
Kemudian, saham emiten yang didirikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir ABBA juga anjlok 6,81%, melanjutkan tren pelemahan selama dua hari terakhir.
Sebelumnya, bursa melakukan suspensi (penghentian sementara perdagangan) saham ABBA mulai 29 September 2021 sampai 6 Oktober 2021 lantaran ABBA belum melakukan pemenuhan atas kewajiban penyampaian Laporan Keuangan berikut pembayaran denda atas keterlambatan penyampaian Laporan Keuangan periode 31 Maret 2021. ‘Gembok’ saham pun dibuka setelah pihak ABBA memenuhi kewajibannya tersebut.
Tidak hanya saham-saham di atas, duo saham Grup Lippo pun ambruk, MLPL dan anak usahanya yang merupakan pengelola Hypermart MPPA. Kedua saham tersebut masing-masing ambles 6,70% dan 6,67%.
Dengan ini, saham MLPL sudah memerah selama 7 hari bursa berturut-turut, dengan 4 kali beruntun menyentuh ARB.
Kabar teranyar, perusahaan yang dikendalikan keluarga Riady dari Grup Lippo, PT Inti Anugerah Pratama (IAP) telah menjual 1,66 miliar saham atau setara dengan 11,37% kepemilikan di Multipolar. Adapun total dana hasil penjualan saham tersebut mencapai Rp 805,75 miliar.
Setali tiga uang, saham MPPA juga sudah 7 hari perdagangan terjungkal di zona merah, dengan 5 kali beruntun menembus batas ARB.
Pelemahan MPPA ini terjadi lagi kendati mendapatkan sentimen positif dengan masuknya PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Gojek resmi menjadi pemegang saham sebesar 6,74% di MPPA setelah membelinya dari MLPL pada 4 Oktober lalu.
Multipolar menjual sebanyak 507.142.900 saham di harga Rp 700/saham atau setara dengan 6,74% kepada Gojek.
“Status kepemilikan lokal, jumlah sebelum transaksi nol, jumlah setelah transaksi 507.142.900 saham,” kata Sekretaris Perusahaan MPPA Danny Kojongian, dalam keterbukaan informasi di BEI, Kamis (7/10/2021).
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(adf/adf)
Demikian berita mengenai Tahan Nafas…15 Saham Kena ARB! Emiten Erick Thohir-Lippo, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211011160202-17-283023/tahan-nafas15-saham-kena-arb-emiten-erick-thohir-lippo