Tammy Abraham mengungkapkan ibunya menangis setelah pelecehan rasis, baru-baru ini diarahkan pada putranya di media sosial.
Setelah kegagalan penalti di Piala Super UEFA bulan lalu melawan Liverpool, Abraham dengan cepat menjadi sasaran serangan rasial secara online.
Sementara pemain berusia 21 tahun itu melakukan yang terbaik untuk mengabaikan pelecehan itu, dia mengakui bahwa ibunya kesulitan melihat putranya mengalami perlakuan seperti itu.
“Saya ingat ketika berbicara dengan ibu saya, dia emosional, dia menangis,” kata Abraham kepada CNN.
“Anda tahu rasanya, dia hanya berpikir: ‘Kenapa dia? Kenapa dia?’ Jelas tidak bagus untuk didengar, terutama melihat putramu dilecehkan.
“Bagi saya, saya merupakan pria dengan karakter yang kuat, itu tidak banyak mempengaruhi saya. Tetapi, itu dapat mempengaruhi orang-orang yang tidak memiliki kepribadian seperti saya. Itu adalah momen yang menantang bagi saya, saya melalui banyak hal emosi.”
Selain Abraham, pelecehan rasis di media sosial yang telah menjadi isu utama musim ini juga menyerang duo Manchester United, Marcus Rashford dan Paul Pogba.
Abraham, yang telah mencetak empat gol untuk Chelsea musim ini, terkejut melihat rasisme masih begitu terlihat.
“Saya pikir itu sudah lama hilang,” katanya. “Tentu saja Anda akan selalu mendapatkannya sekarang, namun di negara-negara tertentu tidak, saya tidak berpikir itu akan menjadi masalah di era kita sekarang.”
Setelah dikritik karena kinerjanya di final Piala Super UEFA, Abraham sejak saat itu berhasil tampil bersinar di liga dan mengungkapkan dukungan dari rekan satu tim dan manajernya yang sangat penting dalam memungkinkannya membungkam kritik.
“Saya mengalami banyak pelecehan tetapi Frank Lampard selalu memegang lengan saya, mengangkat mental saya,” kata Abraham.
“Langsung setelah itu, para pemain, manajer, dan semua orang di Chelsea mendukung saya. Keesokan harinya, (Lampard) memanggil saya untuk mencari tahu bagaimana keadaan saya.
“Dia tidak ingin membahas situasi karena dia tahu bagaimana perasaan saya, tetapi hanya ingin mencari tahu bagaimana kondisi saya, memastikan bahwa saya tidak terganggu oleh sepak bola dan kehidupan pribadi saya baik-baik saja.
“Senang memiliki dukungan itu ketika Anda harus melalui saat-saat seperti itu.”