Home Bisnis Bos Schroders Buka-Bukaan Efek Gagal Bayar Evergrande ke RI

Bos Schroders Buka-Bukaan Efek Gagal Bayar Evergrande ke RI

17
0
Bos Schroders Buka-Bukaan Efek Gagal Bayar Evergrande ke RI

Jakarta, BeritaMu.co.id – Kejadian gagal bayar raksasa properti China, Evergrande, dinilai akan memiliki dampak ke pasar keuangan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena pasar properti di China punya porsi sangat besar terhadap produk domestik bruto (PDB) Tiongkok yang mencapai 25%.

Presiden Direktur PT Schroders Investment Management Indonesia (Schroders), Michael Tjandra Tjoa mengatakan meski akan berdampak ke RI, namun efeknya akan minimal ke pasar dalam negeri, sehingga investor dinilai tak perlu khawatir dengan hal tersebut.

“Yes [berdampak], tidak terlalu besar ke Indonesia, tapi memberikan efek. Karena properti pengaruh properti di China market 25% dari total GDP dia, tentu memiliki efek ke Indonesia. Tapi kita tak perlu terlalu khawatir bahwa Evergrande ini akan di-bailout [ditalangi] oleh pemerintah, akan di-hand over ke country lain atau konglomerat lain di sana,” kata Michael dalam acara Indonesia Knowledge Forum (IKF) X – 2021, Kamis (7/10/2021).

Untuk itu, kejadian gagal bayar yang diikuti oleh perusahaan properti China lainnya, termasuk Fantasia Holdings, dinilai bukan menjadi halangan bagi investor untuk tetap berinvestasi di pasar keuangan di dalam negeri.

Baca Juga :  Pimpinan MPR Minta Jokowi Pecat Menkeu, Begini Jawaban Sri Mulyani

Pasalnya, di samping adanya goncangan di pasar keuangan global seperti Evergrande dan ketakutan adanya tapering (pengurangan pembelian obligasi) oleh bank sentral AS, The Fed, pasar keuangan Indonesia saat ini dinilai sudah lebih baik dibanding sebelumnya.

Terlebih saat ini ekonomi Indonesia sudah kembali mulai menggeliat setelah mengalami penurunan dalam di tahun lalu akibat pandemi. Hal ini menunjukkan banyak perusahaan mulai bangkit.

“Indonesia in much better positioning now dibandingkan dengan beberapa waktu lalu pada saat tapering terjadi,” imbuh dia.

Dia menjabarkan, saat ini posisi cadangan devisa per September senilai US$ 146 miliar, ini merupakan angka tertinggi, dibarengi dengan neraca perdagangan yang berada di posisi lebih baik dibanding sebelum pandemi Covid-19.

“Juga kita lihat bahwa interest rate [suku bunga[ kita juga masih memberikan prospek dibandingkan negara-negara lain,” terangnya.

[]

(…)

Demikian berita mengenai Bos Schroders Buka-Bukaan Efek Gagal Bayar Evergrande ke RI, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211007174023-17-282239/bos-schroders-buka-bukaan-efek-gagal-bayar-evergrande-ke-ri

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here