Home Bisnis Bursa Asia Boncos, Hanya Hang Seng yang Bertahan

Bursa Asia Boncos, Hanya Hang Seng yang Bertahan

38
0
Bursa Asia Boncos, Hanya Hang Seng yang Bertahan

Jakarta, BeritaMu.co.id Mayoritas bursa Asia ditutup melemah pada perdagangan Selasa (5/10/2021), karena investor masih khawatir dengan krisis energi yang menyebabkan harga komoditas energi kembali melonjak.

Hanya indeks Hang Seng Hong Kong yang mampu bertahan di zona hijau, yakni ditutup menguat 0,28% ke level 24.104,15.

Sedangkan sisanya kembali ditutup di zona merah pada hari ini. Indeks Nikkei Jepang memimpin koreksi bursa Asia pada hari ini, yakni ditutup ambruk 2,19% ke level 27.822,12.

Selain Nikkei, indeks Straits Times Singapura, KOSPI Korea Selatan, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ditutup terkoreksi pada hari ini. Straits Times ditutup melemah 0,7% ke 3.068,12, KOSPI berakhir ambles 1,89% ke 2.962,17, dan IHSG ditutup merosot 0,86% ke 6.288,05.

Indeks Hang Seng berhasil bertahan di zona hijau karena dibantu oleh penguatan saham energi setelah harga minyak mentah acuan dunia melonjak ke level tertingginya dalam tiga tahun terakhir pada perdagangan pagi hari ini.

Saham energi PetroChina meroket 7,6%, sedangkan saham CNOOC melesat 2,5% dan Sinopec Corp naik 2,4%.

Di lain sisi, harga saham batu bara China yang terdaftar di bursa Hang Seng juga turut melesat pada hari ini, setelah harga batu bara acuan dunia kembali melonjak pada perdagangan Senin waktu setempat.

Saham Yanzhou Coal, China Shenhua dan China Coal naik antara 2,4% dan 5,4% pada perdagangan hari ini.

Sementara di Jepang, indeks Nikkei kembali ditutup ambruk lebih dari 2% karena melonjaknya harga minyak mentah dunia yang memicu kekhawatiran investor akan inflasi dan pengetatan kebijakan moneter secara global.

“Ada anggapan bahwa pemikiran investor terkait inflasi yang bersifat sementara mulai runtuh,” kata Masayuki Doshida, analis pasar senior di Rakuten Securities, dikutip dari Reuters.

Baca Juga :  Wall Street Cerah Bergairah, IHSG Lanjut Menguatkah?

Beberapa pelaku pasar mengatakan proposal Perdana Menteri (PM) Jepang baru, Fumio Kishida untuk menaikkan pajak atas capital gain juga membebani sentimen pasar Jepang pada hari ini.

Namun selain di Hong Kong dan Indonesia, sebagian besar investor di Asia masih mengkhawatirkan terkait krisis energi yang menyebabkan melonjaknya harga beberapa komoditas energi dalam beberapa hari terakhir.

Di lain sisi, kekhawatiran pelaku pasar Asia terkait masalah likuiditas properti China Evergrande pun kembali berlanjut, di mana masalah yang sama mulai terjadi di perusahaan properti China lainnya.

Pada Senin (4/10/2021), Fantasia Holdings dikabarkan gagal membayar kewajibannya senilai US$ 205,7 juta atau setara Rp 2,9 triliun. Hal ini pun terungkap ketika perusahaan manajemen properti Country Garden Services Holdings mengumumkan bahwa perusahaan itu gagal bayar (default).

Hal ini pun memicu kekhawatiran investor mengenai keuangan Fantasia. Perusahaan pemeringkat global, Fitch Ratings pun menurunkan rating Fantasia menjadi “CCC-” di hari yang sama.

“Insiden ini juga meragukan transparansi pengungkapan keuangan perusahaan,” ujar Fitch dikutip AFP, Selasa (5/10/2021).

Sementara itu, perusahaan properti China lainnya, yakni Sinic Holdings, juga dikabarkan mengalami permasalahan besar dalam melunasi kewajibannya. S&P Global Ratings bahkan menyebut bahwa kemampuan Sinic dalam membayar utangnya hampir habis.

“Sinic tidak dapat melayani pembayaran bunga, yang dapat mengakibatkan “mempercepat pembayaran kewajiban utang Sinic lainnya”, ujar lembaga pemeringkat itu.

Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id

[]

(chd/chd)

Demikian berita mengenai Bursa Asia Boncos, Hanya Hang Seng yang Bertahan, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211005165102-17-281653/bursa-asia-boncos-hanya-hang-seng-yang-bertahan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here