Jayapura (BeritaMu.co.id) – Pesepak bola Nasional asal Papua, Boaz Salossa, menyalakan api menandai dibukanya Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di sela pembukaan di Stadion Lukas Enembe Jayapura, Sabtu malam WIT.
Prosesi penyalaan api PON dimulai dari turunnya Presiden Joko Widodo ke tengah lapangan, kemudian bermain sepak bola dan melakukan passing (mengumpan bola) dengan empat orang.
Berikutnya, datang berlari Boaz Salossa membawa obor api, lalu berhenti sejenak sembari mengambil sikap berjongkok sembari salah satu kaki berada di depan.
Presiden Jokowi kemudian memukul Tifa, alat musik tradisional Papua, kemudian kembali menuju tribun kehormatan.
Boaz Salossa kemudian berdiri dan menghadap ke tribun kehormatan sembari tangan kanan membawa obor api dan melambaikan tangan kiri ke arah penonton.
Selanjutnya, Boaz yang merupakan legenda hidup klub Persipura Jayapura tersebut berlari-lari kecil menuju kaldron serta menyulut api PON dan diikuti pertunjukan spektakuler kembang api dari atap stadion.
Nyalanya api di kaldron dan gemerlapnya kembang api juga diiringi lagu tema PON Papua berjudul “Torang Bisa” yang dinyanyikan oleh artis lokal potensial, Vin Barbarlimang.
Api PON diambil dari sumber alamiah yang berasal dari perut bumi dan biasa dikenal dengan sebutan “Api Abadi”.
Titik ambil api PON XX di Papua dilakukan di Maladuk, Klamono, Kabupaten Sorong yang memiliki sejarah tersendiri bagi masyarakat Papua.
Obor, tungku, dan lentera menjadi perlengkapan utama dalam setiap penyelenggaraan kirab api PON. Tuan rumah akan menyuguhkan desain dan bentuk terbaik yang merepresentasikan daerahnya, pun demikian dengan pelaksanaan PON XX Papua.
Dasar desain perlengkapan obor api PON dibuat menyerupai bentuk tifa, alat musik kebanggaan Bumi Cenderawasih. Tifa bagi masyarakat Papua adalah alat musik tradisional yang mampu menyatukan semua elemen masyarakat.
Pada obor PON Papua tersebut diselipkan ornamen berisi simbol-simbol yang terinspirasi dari kekayaan alam Papua. Salah satu bentuk ornamennya terdapat warna kuning yang menyimbolkan kemakmuran dan kejayaan wilayah gunung dan pantai.
Obor tifa inilah yang akan menyalakan api di kaldron Stadion Lukas Enembe, sebagai simbol semangat para duta-duta olahraga terbaik dalam meraih prestasi.