Beritamu.co.id – DPP Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) dan Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) meminta pemerintah segera memiliki cadangan 500.000 ton jagung setiap tahun.
“Jagung tersebut dikeluarkan manakala di pasaran sedang minim dan harga terkerek naik. Jagung untuk peternak mandiri tersebut bisa dikelola oleh BUMN Pangan, seperti RNI ataupun Bulog,” katanya.
Disampaikan Singgih, jagung merupakan 50 persen komponen pakan. Tanpa jagung, lanjut Singgih, peternak ayam layer akan kesulitan memproduksi telur yang berkualitas.
“Ketika jagung langka dan harganya naik di pasaran, dipastikan peternak mandiri bakal bangkrut,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, pentingnya segmentasi pasar antara integrator dan peternak mandiri agar ayam-ayam hidup keduanya tak bertemu di pasar tradisional.
Pertemuan produksi entitas bisnis perunggasan di pasar tradisional sangat merugikan peternak rakyat.
Solusinya perusahaan konglomersi tidak menjual dalam bentuk ayam hidup tetapi menjual dalam bentuk ayam tanpa bulu.
“Kami juga mengusulkan solusi, bila harga ayam dan telur sedang jatuh, pemerintah dapat menyerap ayam dan telur, untuk disalurkan sebagai bantuan sosial kepada masyarakat. Terutama saat wabah seperti ini, asupan protein sangat penting bagi masyarakat,” jelas Singgih.
Sebelumnya, Pesiden Joko Widodo pada Rabu (15/9/2021) lalu, memerintahkan Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan, untuk menurunkan harga jagung pada level peternak. Ternyata, harga jagung sempat pada kisaran Rp6.000 per kilogram di tingkat peternak.
https://pasardana.id/news/2021/9/28/asosiasi-peternak-minta-pemerintah-stok-cadangan-jagung-500-ribu-ton/