Jakarta, BeritaMu.co.id – Grup PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) atau Grup Emtek milik keluarga Sariaatmadja, melalui PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. (SAME), pengelola Omni Hospitals, akhirnya menyampaikan rencana akuisisi mayoritas atau sebanyak 66% saham PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK), pengelola RS Grha Kedoya.
SAME yang dikendalikan Emtek dengan porsi saham 75,14% ini akan mengambilalih total sebanyak-banyaknya 613.585.500 saham atau 66% saham RSGK, dengan nilai nominal seharga Rp 200 per saham dan harga pembelian Rp 1.720.
Harga pembelian itu sesuai dengan harga pada saat RSGK mencatatkan saham perdana (initial public offering/IPO) pada 8 September 2021.
Dengan demikian SAME menggelontorkan dana hingga Rp 1,06 triliun.
Hal ini disampaikan lewat prospektus terbarunya di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Jumat sore (17/9).
Pada saat keterbukaan informasi ini diterbitkan, SAME sebelumnya sudah memiliki 18,49% saham pada RSGK (setara 171.851.000 saham) setelah transaksi pembelian kedua yang dilakukan pada 8 September lalu dengan membeli 18% (167.340.000 saham) dari salah satu investor lama, PT United Gramedo (UG), senilai Rp 287,82 miliar.
Pembelian pertama dilakukan SAME lewat jalur IPO yakni sebanyak 4.511.000 saham dengan nilai Rp 7,76 miliar yang mewakili 0,49% total saham RSGK.
Dengan demikian, untuk mencapai 66% setelah perseroan menguasai 18,49%, maka mereka perlu mengambil lagi 47,51% saham atau setara dengan 441.734.500 saham RSGK.
Jadi untuk transaksi ketiga, pada 15 September 2021, perusahaan juga menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham (PPJBS) dengan PT Medikatama Sejahtera (MS) dan PT Bestama Medikacenter Investama (BMI) yang seluruhnya berjumlah 232.416.500 saham atau 25% saham RSGK dengan harga jual Rp 399,76 miliar.
Selanjutnya, keempat, perusahaan juga sedang bernegosiasi dengan MS untuk membeli saham yang masih dimiliki di RSGK dengan menandatangani PPJSB yang berkisar antara 18% sampai dengan 20% yang akan dilaksanakan setelah RUPSLB Perusahaan telah diperoleh (26 Oktober mendatang.
Perusahaan juga berusaha melakukan peningkatan kepemilikan saham dengan membeli saham RSGK di bursa sehingga kepemilikan perusahaan nantinya akan menjadi pemegang saham pengendali dengan porsi kepemilikan sebanyak-banyaknya 66%.
Foto: Pemegang saham RSGK sebelum diterbitkan Prospektus SAME 17 September
Pemegang saham RSGK sebelum diterbitkan Prospektus SAME 17 September
Tender offer
Manajemen SAME mengungkapkan dengan rencana menambah kepemilikan sahamnya hingga melebihi 50%, maka terjadi pengambilalihan RSGK.
“Konsekuensinya perseroan wajib melakukan Penawaran Tender Wajib [tender offer] sebagaimana diatur pada POJK No. 9/2018 apabila perubahan pengendali atas RSGK telah terjadi,” tulis manajemen SAME, dikutip Jumat (17/9).
Adapun pihak penjual yakni Medikatama Sejahtera adalah perusahaan yang pemilik manfaat terakhirnya (ultimate beneficial owner) yakni Hungkang Sutedja anak The Ning King, taipan Indonesia yang punya banyak perusahaan yang berkutat di sektor tekstil, industri baja, properti, pertambangan, energi, dan pertanian di bawah bendera Agro Manunggal.
MS saat ini merupakan pemegang saham pada RSGK dengan jumlah kepemilikan sebesar 40%, dan BMI merupakan pemegang saham pada RSGK dengan jumlah kepemilikan 22%, dan sisanya 19,51% saham RSGK dimiliki oleh publik dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%.
Pertimbangan akuisisi ini yakni mengingat SAME dan RSGK memiliki kegiatan usaha yang sejenis yaitu dalam bidang pelayanan kesehatan dengan membangun dan mengelola rumah sakit.
Alasan akuisisi juga dalam rangka penerapan strategi dan upaya perseroan terutama dalam menghadapi pertumbuhan yang pesat dalam bidang pelayanan kesehatan dengan membangun dan mengelola rumah sakit.
Manajemen perseroan memandang bahwa rencana akuisisi tersebut sejalan dengan tujuan SAME untuk menciptakan suatu perusahaan pelayanan kesehatan yang lebih terintegrasi dan memperluas pangsa pasar SAME serta menciptakan sinergi yang lebih kuat dan mampu bersaing dengan grup perusahaan rumah sakit lainnya dan mendukung pertumbuhan jangka panjang Perseroan.
“Dengan dilakukannya transaksi, perseroan mengharapkan untuk mendapatkan skala ekonomi (economies of scale) lebih baik dengan adanya sinergi operasional usaha yang terdiri atas tiga aspek. Pertama, integrasi proses pengadaan. Kedua, penyatuan operasional penyediaan layanan kesehatan yang terintegrasi dan saling melengkapi dan ketiga, optimalisasi pemasaran perusahaan.
Adapun pembayaran atas pembelian saham RSGK tersebut akan dilakukan secara tunai oleh SAME dari hasil yang telah diterima oleh perseroan berdasarkan penambahan modal perseroan dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) periode II atau rights issue yang telah mendapatkan pernyataan pendaftaran efektif 2 Juli 2021 lalu.
[]
(…)
Demikian berita mengenai Deal! Sariaatmadja Caplok RS Kedoya Rp 1 T, Siap Tender Offer, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210917184617-17-277266/deal-sariaatmadja-caplok-rs-kedoya-rp-1-t-siap-tender-offer