Jakarta, BeritaMu.co.id – Mulai Senin depan atau tepatnya 20 September 2021, indeks FTSE Global Equity Index Asia Pacific ex Japan ex China Regional akan memiliki 20 saham baru asal Indonesia.
Dari 20 saham tersebut sebenarnya ada yang naik kelas, ada yang turun dan memang ada yang baru masuk. Contoh yang naik kelas adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dari small cap menjadi large cap. Sementara yang turun kasta ada PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dari large cap menjadi mid cap.
Masuknya 20 saham ini ke dalam perhitungan indeks FTSE jelas menjadi katalis positif. Pasalnya saham-saham yang dimasukkan ke dalam indeks akan dibeli sementara yang dikeluarkan cenderung dilego.
Saham-saham baru yang masuk indeks FTSE ini secara jangka pendek kemungkinan akan mendapatkaninflowdana daripassive fundsyang menggunakan indeks ini sebagai acuan investasinya.
Lantas apakah dengan begitu ke 20 saham yang masuk perhitungan indeks bonafide ini masih layak untuk dikoleksi? Mari kita ulas!
Dari 20 saham tersebut 3 masuk ke sektor agrikultur, 2 perbankan, 2 semen, 2 manufaktur, 2 multifinance, 2 sektor restaurant dan industry makanan, 2 farmasi, 3 real estate, 1 media dan 1 utilitas.
Kalau dilihat dari harga kebanyakan konstituen baru ini secara year to date (ytd) masih banyak yang mengalami penurunan tajam. Hanya 8 yang mengalami kenaikan nilai kapitalisasi pasar.
Dari 8 yang masih positif kinerja harganya tiga memberikan cuan bagger. Ketiga saham ini adalah PT BRI Agroniaga Tbk (AGRO) di posisi ketiga, PT MNC Studios International Tbk (MSIN) sebagai runner up dan sebagai jawara ada PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE) yang belum lama melantai di bursa.
Kebanyakan saham lainnya malah mengalami penurunan harga hingga lebih dari 10% di waktu yang sama. Berikut Tim Riset BeritaMu.co.id rangkumkan kinerja harga saham yang masuk perhitungan indeks FTSE yang baru ini.
Saham
Sector
Mkt Cap (Rp T)
FTSE Inclusion
Ytd Return (%)
BWPT
Agriculture & Processing
2.3
Micro Cap
-48.61
SSMS
Agriculture & Trade
8.0
Micro Cap, Total Cap
-33.02
DSNG
Agriculture & Wood Processing
5.4
Micro Cap, Total Cap
-16.39
AGRO
Banking, Digital Banking
52.6
Small Cap,
All Cap, Total Cap
137.68
SMGR
Cement
51.8
Mid Cap
-30.48
SMBR
Cement
6.4
Micro Cap, Total Cap
-50.19
ARNA
Ceramic Manufacture
5.4
Micro Cap, Total Cap
21.67
UFOE
Electronic & Furniture
2.2
Micro Cap, Total Cap
620.59
AISA
Food Industry
2.0
Micro Cap, Total Cap
-46.15
KIJA
Industrial Estate & Services
3.3
Micro Cap, Total Cap
-25.70
AGII
Industrial Gas
3.9
Micro Cap, Total Cap
42.78
DMAS
Industrial, Residential & Developer
9.3
Micro Cap, Total Cap
-21.54
BFIN
Multifinance
17.6
Small Cap, All Cap,
Total Cap
96.43
CFIN
Multifinance
1.1
Micro Cap, Total Cap
13.68
INAF
Pharmaceuticals
7.0
Micro Cap, Total Cap
-43.67
TSPC
Pharmaceuticals
6.5
Micro Cap, Total Cap
3.57
MSIN
Production House & Advertising
5.8
Micro Cap, Total Cap
184.92
DILD
Real Estate
1.8
Micro Cap, Total Cap
-22.73
PZZA
Restaurant & Food Industry
2.1
Micro Cap, Total Cap
-16.05
BRIS
Sharia Banking
87.5
Large Cap, All World
-4.44
NEXT: Apa Saja Pertimbangan Masuk?
Demikian berita mengenai Cek 20 Saham RI yang Masuk Indeks FTSE, Mana Layak Diborong?, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210917085254-17-277014/cek-20-saham-ri-yang-masuk-indeks-ftse-mana-layak-diborong