Beritamu.co.id, JAKARTA – Di tengah kondisi perlemahan ekonomi global, industri pengolahan nonmigas atau manufaktur Indonesia masih bertumbuh.
Menteri Perindustri Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan resiliensi industri manufaktur dibuktikan dengan kinerja ekspor yang meningkat 31,36 persen pada periode Januari-Juli 2021.
Selain itu, pada kuartal II/2021 manufaktur juga mencatatkan pertumbuhan 6,91 persen dengan kontribusi 17,34 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
“Resiliensi industri manufaktur setidaknya telah teruji dalam dua krisis, yaitu krisis ekonomi 1998 dan krisis pandemi Covid-19, di mana industri manufaktur mampu kembali bangkit setelah sebelumnya mengalami tekanan yang sangat kuat,” katanya dalam acara Bisnis Indonesia Awards 2021, Rabu (15/9/2021).
Dia memperkirakan kinerja ekspor manufaktur akan terus membaik meski angka purchasing managers’ index (PMI) Indonesia masih berada di level kontraksi 43,7 pada September 2021, naik dari bulan sebelumnya 40,1.
Mengerek kinerja industri di masa pembatasan, Kementerian Perindustrian telah mengeluarkan sejumlah kebijakan. Salah satu yang terbaru yakni Surat Edaran No.5/2021 tentang operasional dan mobilitas pada masa kedaruratan Covid-19.
Beleid itu mengatur pelonggaran aktivitas perusahaan dan kawasan industri di sepanjang rantai nilainya.
“Kami juga melaksanakan vaksin untuk pelaku industri dan tenaga kerja perusahaan dibidang industri di area Jawa-Bali,” lanjutnya.
Targetnya, mulai Juli sampai akhir Oktober 2021, program vaksinasi itu menjangkau 5 juta tenaga kerja dengan total 10 juta dosis.
.
. :
.
Beritamu.co.id . Follow sosial media kami
.
sumber : https://ekonomi.bisnis.com/read/20210915/9/1442657/menperin-sebut-industri-manufaktur-indonesia-terbukti-tahan-krisis