Jakarta, BeritaMu.co.id – Bank Indonesia (BI) akan terlibat dalam lima dari tujuh agenda prioritas di jalur keuangan dalam presidensi Indonesia di G20 tahun depan. Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan bahwa koordinasi kebijakan moneter akan sangat penting dan menentukan dalam G20 ini.
Dari kelima agenda tersebut, pertama adalah koordinasi kebijakan moneter dan sektor keuangan untuk mendukung pemulihan ekonomi bersama. Kedua koordinasi kebijakan moneter dan sektor keuangan untuk mendorong pertumbuhan yang lebih kuat. Ketiga, kerja sama di sistem pembayaran di era digital
Keempat adalah inisiatif-inisiatif di bidang moneter dan sektor keuangan untuk mendukung pembiayaan keberlanjutan atau sustainable finance serta terakhir adalah inklusi ekonomi dan keuangan, termasuk pembiayaan UMKM secara digital.
“Ekonomi global sudah membaik tapi tidak seimbang, negara maju sudah mulai pulih dan merencanakan mengubah kebijakan dan mengurangi stimulus fiskal dan moneter, sementara negara berkembang kita harus mendorong pertumbuhan ekonomi, perlu kebijakan stimulus moneter fiskal dan stimulus keuangan,” ujar Perry
Karenanya koordinasi perlu dilakukan untuk diperjuangkan di G20 supaya pemulihan ekonomi global bisa seimbang dan tidak menimbulkan dampak rambatan terhadap negara-negara berkembang.
“Kebijakan moneter di negara maju termasuk Bank Sentral Amerika berencana untuk mengubah kebijakan Fed Tapering. Demikian negara maju lain untuk mengurangi pelonggaran kebijakan di sekor keuangan yang sudah dilakukan misalnya pelonggaran pengaturan mengenai kredit maupun pembiayaan sementara kita masih memerlukan,” kata Perry.
“Koordinasi ini penting agar pulih bersama tidak menimbulkan dampak rambatan negatif ke negara berkembang,” lanjutnya.
[]
(miq/miq)
Demikian berita mengenai Bos BI Bicara Urgensi Koordinasi Moneter Dalam G20 Tahun 2022, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210914214337-17-276309/bos-bi-bicara-urgensi-koordinasi-moneter-dalam-g20-tahun-2022