Home Bisnis IHSG Drop! Asing Lego BMRI-UNVR, Borong Saham Bukalapak-Astra

IHSG Drop! Asing Lego BMRI-UNVR, Borong Saham Bukalapak-Astra

16
0
Wah! Bukalapak Disebut Patok Harga Rp 850, Oversubscribed 4x?

Jakarta, BeritaMu.co.idIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Senin (13/9/2021) awal pekan ini, di tengah tren koreksi bursa saham global.

Indeks saham acuan nasional tersebut ditutup melemah 0,11% ke level 6.088,16. Sejak pembukaan hingga penutupan perdagangan hari ini, IHSG bergerak di zona merah.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini kembali turun menjadi Rp 9,2 triliun. Sebanyak 233 saham menguat, 259 saham melemah dan 167 lainnya mendatar.

Terpantau investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 141 miliar di pasar reguler. Namun di pasar tunai dan negosiasi, asing tercatat melakukan pembelian bersih sebesar Rp 179 miliar.

Asing tercatat melepas setidaknya tiga saham big cap pada hari ini, yakni saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Selain melepas tiga saham big cap, asing juga tercatat melepas saham menara telekomunikasi Grup Djarum PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), saham telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan saham medit Grup MNC PT MNC Studio International Tbk (MSIN).

Berikut saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini.

Sementara itu dari pembelian bersih oleh asing, dua saham big cap tercatat dikoleksi oleh investor asing pada hari ini, yakni saham PT Astra International Tbk (ASII) dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Selain mengoleksi saham ASII dan BBCA, asing juga tercatat mengoleksi saham startup e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), saham pertambangan emas dan nikel PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan saham media PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).

Baca Juga :  Bursa Asia Kompak Terjun ke Zona Merah, Kecuali Shanghai

Adapun saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada hari ini adalah:

Koreksi IHSG terjadi mengikuti tren global yang diawali dari pasar Amerika Serikat (AS) dengan koreksi di Wall Street pada Jumat (10/9/2021) pekan lalu. Aksi jual saham terjadi setelah inflasi Negeri Sam per Agustus melonjak melampaui ekspektasi pasar.

Kementerian Ketenagakerjaan AS melaporkan inflasi di level produsen (producer price index/PPI) pada Agustus mencapai 8,3% secara tahunan (year-on-year/yoy) yang merupakan laju tercepat sejak November 2010. Padahal, konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan angka 8,2%.

Inflasi yang tinggi memicu keyakinan bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) bakal melakukan pengetatan kebijakan ekstra longgar dengan tapering (pengurangan pembelian obligasi di pasar) lebih cepat tahun ini.

Bahkan sebelum The Fed, bank sentral Inggris, Australia, dan Eropa sudah mengurangi nilai pembelian asetnya. Bank sentral Korea Selatan bahkan sudah menaikkan suku bunga.

Artinya, arah kebijakan moneter global kini mulai mengetat. Tetapi di sisi lain, kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) masih terus menanjak di AS dan negara-negara lain yang sudah melakukan vaksinasi masif.

Ada kecemasan saat dukungan moneter berkurang, kemudian kasus Covid-19 kembali menanjak, perekonomian global bisa kembali terpuruk.

Jika ini terkonfirmasi, likuiditas di pasar global berkurang dan berpotensi menekan pasar saham emerging market, termasuk Indonesia.

Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id

[]

(chd/chd)

Demikian berita mengenai IHSG Drop! Asing Lego BMRI-UNVR, Borong Saham Bukalapak-Astra, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210913164316-17-275897/ihsg-drop-asing-lego-bmri-unvr-borong-saham-bukalapak-astra

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here